Berita Aceh Barat
Terkait PBM Tatap Muka, Kemenag Aceh Barat Serahkan Kewenangan kepada Kepala Madrasah
Untuk PBM tatap muka di sekolah, kebijakannya diserahkan kepada kepala madrasah yang bermusyawarah dengan komite, dewan guru, serta pihak gampong.
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Sa’dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Kabupaten Aceh Barat menyerahkan sepenuhnya kewenangan kepada semua sekolah madrasah dalam menentukan pelaksanaan proses belajar mengajar (PBM) secara tatap muka, dengan bermusyawarah bersama komite sekolah, guru dan gampong serta orang tua siswa.
“Menyangkut dengan pelaksanaan PBM di sekolah kita sudah serahkan kepada semua kepala madrasah, sesuai dengan kondisi yang ada, akan tetapi kepala madrasah harus bermusyawarah dengan pihak komite, dewan guru dan gampong dimana sekolah itu berada,” jelas Khairul Azhar, Kepala Kemenag Aceh Barat kepada Serambi, Kamis (24/9/2020).
Disebutkan, kondisi yang terjadi di lapangan saat ini berbeda-beda, ada sebagian sekolah di kecamatan yang sudah melaksanakan PBM dan juga ada yang belum melaksanakan PBM ditengah Coronavirus Disease (Covid-19) saat ini.
Jika sebagian sekolah yang sudah bisa jalan tetap melaksanakan PMB, dan yang belum tentu masih belajar melalui dering, dan masalah tersebut tergantung dengan situasi di kawasan sekolah masing-masing.
Disebutkan, sebagai ujung tombak langsung adalah kepala madrasah, namun protocol kesehatan di sekolah wajib dilaksanakan, hal itu untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya penyebaran Covid-19.
Di sekolah semua wajib melaksanakan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan memeriksa suhu tubuh, dan pemberlakuan shift.
Disebutkan, kondisi para anak-anak saat ini memang sangat miris dengan tidak bisa belajar ke sekolah seperti biasa.
Hal itu berdasarkan informasi dari para orang tua siswa, sebab banyak anak-anak banyak lalai dengan HP, banyak berkumpul ke warung-warung, sehingga pengetahuan kian tertinggal.
Menyangkut dengan hal tersebut harus menjadi tugas bersama dalam menyikapi masalah tersebut di tengah situasi pandemi saat ini, di satu sisi orangtua siswa menghendaki harus bisa belajar ke sekolah, namun disisi lain juga belum memungkinkan sesuai dengan perkembangan kasus Covid-19.(*)
• Dokter Bedah Kaki Bocah Temukan Sehelai Rambut Bergerak Sendiri, Diduga Terkena Ilmu Hitam
• Mahasiswi UIN Ar-Raniry di Aceh Tenggara Panjat Pohon Jambu untuk Bisa Kuliah Daring
• Belum Dapat Bantuan, Pelaku UKM di Aceh Timur Berharap Pengajuan Dibuka Kembali
• Geser Posisi Jack Ma, Juragan Galon Ini Sukses Jadi Orang Terkaya di China
• Kisah Muslim Rohingya yang Kerap Mendapat Perlakuan Buruk Militer Myanmar