Viral Lagi Potensi Tsunami 20 Meter di Indonesia, Waspada dan Ingat Rumus Penyelamatan 20-20-20
Potensi terjadinya tsunami 20 meter di Selatan Jawa, Indonesia, viral lagi dalam beberapa hari ini.
SERAMBINEWS.COM - Potensi terjadinya tsunami 20 meter di Selatan Jawa, Indonesia, viral lagi dalam beberapa hari ini.
Potensi terjadinya tsunami setinggi 20 meter di Selatan Jawa merupakan kajian terbaru para peneliti Institut Teknologi Bogor (ITB).
Kajian itu dipublikasikan di jurnal internasional Nature pada Kamis (17/9/2020) oleh tim peneliti dengan penulis pertama S Idiantoro dari Global Geophysics Reasearch Group ITB.
Sebelumnya, potensi tsunami setinggi 20 meter akibat gempa megathrust di wilayah Pantai Selatan (Pansela) Jawa-Bali juga viral sekitar Juli 2019.
Saat itu, informasi tentang potensi tsunami tersebut merupakan hasil kajian yang disampaikan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Terkait kajian terkini yang diterbitkan peneliti ITB, pakar tsunami dari BPPT, Widjo Kongko, kembali angkat bicara.
Menurut Widjo, kajian atau publikasi terbaru terkait potensi tsunami 20 meter di Pantai Selatan Jawa membuka wacana baru tentang ancaman tsunami di Pantai Selatan Jawa.
"Potensi tsunami dari sumber megathrust bisa mencapai 20 meter atau lebih," kata Widjo seperti dikutip dari Kompas.com, Jumat (25/9/2020).
Ia menambahkan, sebenarnya di zona subduksi selatan Jawa terdapat seismik gap atau kawasan aktif secara tektonik.
Namun, seismik aktif secara tektonik tersebut bersifat senyap atau hampa gempa dalam waktu lama.
Hal tersebut perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan ancaman dengan potensi katastropik atau bencana.
Maka, kendati gempa belum bisa diprediksi, potensinya bisa dihitung dan, melalui model, bisa diperkirakan dampak tinggi dan waktu tibanya tsunami. "
Kalau mengulang 400-500 tahun untuk gempa besar di zona subduksi selatan Jawa, mungkin tidak terlalu lama lagi akan terjadi, jika mengacu perhitungan akhir gempa besar terakhir yang terjadi berdasarkan katalog Wichman," jelas Widjo.
Berdasarkan katalog Wichman, yang mencatat gempa bumi dan tsunami di Indonesia antara tahun 1538 hingga 1877 adalah katalog berjudul Arthur Wichmann's Die Des Indischen atau Gempa Bumi di Kepulauan Hindia Belanda, yang mengumpulkan cerita 61 gempa bumi dan 36 tsunami besar terjadi.
Selain itu, Widjo juga menyinggung bahwa potensi gempa besar yang berpeluang memicu tsunami di zona subduksi selatan Jawa itu mengacu pada mitologi Ratu Kidul yang tertulis dalam tembang atau lagu macapat-pangkur.