Luar Negeri

Muhyiddin Yassin Perkuat Posisinya Sebagai PM Malaysia, Raih Kemenangan Krusial di Pemilu Sabah

Koalisi GRS memenangkan 38 kursi, berjarak 1 kursi dari minimum 37 dari total 73 kursi yang diperlukan untuk membentuk pemerintahan.

Editor: Faisal Zamzami
Capture Facebook Muhyiddin Yassin
Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, Jumat (28/8/2020) sore, mengumumkan bahwa Perintah Kawalan Pergerakan Pemulihan (PKPP) telah diperpanjang hingga 31 Desember 2020. 

Diskresi membubarkan parlemen ada di tangan Yang Dipertuan Agong yang saat ini masih dirawat di Institut Jantung Negara karena gangguan kesehatan.

Muhyiddin juga berpotensi menghadapi kendala berupa alotnya pembagian kursi parlemen dengan dua mitra koalisinya UMNO dan Partai Islam se Malaysia (PAS).

Ketegangan antara ketiga partai dengan basis dukungan dari suku Melayu ini terus meruncing terutama di level akar rumput.

Ujian besar kekompakan koalisi ini akan terlihat pada pemilihan Menteri Besar Sabah.

Sampai Minggu pagi ini, GRS belum dapat memutuskan siapa yang akan menjadi pemimpin baru negeri bagian di Pulau Borneo itu.

Muhyiddin secara implisit memberikan dukungan kepada Hajiji Mohd Noor dari partainya Bersatu.

Di sisi lain, UMNO melempar dukungan kepada politisi senior Sabah Bung Moktar Radin.

Perikatan Nasional menilai Mohd Noor layak menjadi Menteri Besar karena koalisi ini meraup total 17 kursi di mana Bersatu memenangkan 11 kursi dan STAR atau Partai Solidaritas Tanah Air meraih 6 kursi.

Jumlah ini lebih tinggi dari yang diraih koalisi Barisan Nasional pimpinan UMNO yang menang di 14 distrik.

Namun Presiden UMNO Zahid Hamidi mengatakan Bung Moktar lebih tepat menjadi Menteri Besar karena dari segi partai UMNO menang kursi terbanyak.

Hattrick Pak Guru Antarkan Pemkab Aceh Tamiang ke Semifinal Turnamen Sepak Bola di Deliserdang

5 Cara Mudah Menghilangkan Bintil-bintil Putih di Kulit Wajah, Lakukan Tips Ini

Mahathir Tidak Akan Calonkan Diri di Pemilu Malaysia Selanjutnya

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyatakan, dia tidak akan mencalonkan diri dalam pemilu 2023 mendatang.

Dalam wawancara dengan kantor berita Kyodo, Mahathir menuturkan dia masih ingin memimpin "Negeri Jiran".

Tapi dia sadar hanya akan menjabat sebentar. "Tapi saya tidak akan mencalonkan diri dalam Pemilu Malaysia edisi ke-15," ujar anggota parlemen dari daerah pemilihan Langkawi.

 Mahathir Mohamad memegang rekor sebagai pemimpin terpilih tertua di dunia, pada usia 93 tahun ketika menjabat jadi PM Malaysia pada 2018.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved