Destinasi Wisata
Menikmati Air Terjun Rayab, Objek Wisata Alam Tersembunyi di Aceh Utara
Wisata air terjun rayap letaknya di Pedalaman Aceh Utara, yang berjarak sekitar 25 km dari Kota Lhokseumawe.
Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Zaki Mubarak | Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON - Letaknya tak jauh dari lokasi wisata alam Blang Kolam. Air terjun Rayab namanya. Wisata alami ini menjadi lokasi tempat liburan bagi warga Lhokseumawe dan Aceh Utara.
Ditengah covid-19, pengunjung mengisi waktu akhir pekan Sabtu dan Minggu, memadati wisata alam ini.
Wisata air terjun rayap letaknya di Pedalaman Aceh Utara, diantara dua Kecamatan yaitu Desa aitu Panton Rayeuk Sa, Kecamatan Kuta Makmur, serta Desa Alue Papuen, Kecamatan Nisam Antara.
Jaraknya sekitar 25 km dari Kota Lhokseumawe menuju ke wisata ini menempuh waktu kurang lebih 1 jam.
Air terjun rayap ini merupakan objek wisata yang ditemukan sejak tahun 2016 lalu. Dan kini mulai dikunjungi warga local maupun dari berbagai daerah lainnya.
Wisata ini berada di tengah hutan serta dikelilingi pemandangan alam pepohonan, karena nuansa alami warga pun berbondong-bondong mendatangi obyek wisata ini.
Kini lokasi wisata ini banyak dikunjungi oleh warga baik keluarag atau pasangan remaja. Kenapa tidak, dimana lokasi ini bisa untuk bersantai di bawah pohon.
Dan telah banyak tersedia pondok berteduh bagi pegunjung yang ingin bersantai di wisata alam ini.
Sejauh itupula hamparan keindahan alam tersaji memanjakan mata siapapun yang berkunjung. Bicara soal keindahan alam di Aceh Utara tak kalah dengan objek wisata, Finlandia, Switzerland, dan India.
Sayangnya, hanya belum ada sentuhan yang serius dari pemerintah setempat untuk mengelola dengan benar.
Padahal jika dikelola dengan baik, tentu ini berdampak dengan perekonomian masyarakat sekitar dan bisa menggenjot PAD Aceh Utara.
Karena selama ini banyak destinasi wisata yang tereksplor, bahkan terjamah oleh pengunjung, seperti Air Terjun Blang Kolam, Air Terjun Rayab serta Krueng Saweuk, sehingga belum terlalu terkenal seperti wisata alam lainnya yang ada di Indonesia.
Amatan Serambinews.com, Minggu (27/9/2020) pengungjung menikmati gemuruh deburan air di Sungai Rayap. Obyek wisata alam ini menjadi tempat favorit warga di Lhokseumawe dan Aceh Utara.
Semakin mendekati lokasi air terjun, suara gemuruh dan deburan air yang menghantam bebatuan kian jelas terdengar.
Gemericik air pun melengkapi irama alam. Air terjun yang memiliki tingkat itu mengalir deras di antara batu-batu besar. Aliran yang bertingkat membuat pengunjung dapat mendekat dan menikmati jatuhnya air.
Sungai panjang mengalir lewat bongkahan bebatuan itu menyejukan mata dan tubuh. Sebagian pengunjung memilih mandi diantara hamparan terbilang luas di area sungai.
Pengunjung bisa berenang, di tengah hamparan bebatuan yang dilewati aliran air bisa menjadi tempat bermain air sekaligus menjadi tempat swafoto yang mengasyikkan.
Sejumlah warga dari desa sekitar juga sering membawa keluarganya untuk bermain air dan menikmati kesegaran alam nan asri itu.
“Hampir setiap hari Sabtu atau Minggu kami ke sini sekaligus membawa anak-anak berenang,” Ridwan (41) salah satu pengunjung.
• Petani Patah Kaki Diinjak Gajah
• Genjer, Nama Sayuran yang Dikaitkan dengan PKI, Ini Pecipta Lagu Genjer yang Populer di Era Soekarno
• BERITA POPULER - Tawaran Pinjaman Online, Indonesia Resesi, Anggota DPRD Bandar Narkoba
Dulu lokasi wisata ini sulit ditempuh, karena medannya sangat terjal, namun inisiatif warga berkat kerja keras dan gotong-royong membuka lahan jalan sehingga kini mudah dijangkau oleh banyak orang termasuk kenderaan.
Warga membabat semak belukar dan membuat jalan tanah selebar 3 meter lebih dengan panjang 300 meter.
Obyek wisata itu bisa dikunjungi ratusan lebih pengunjung setiap akhir pekan. Dengan adanya akses yang lebih baik jumlah pengunjung diharapkan meningkat sehingga berdampak positif bagi kesejahteraan warga setempat.
Untuk pengunjung tidak dipungut biaya masuk, namun hanya kontrubusi parkiran satu mobil cukup membayar Rp 30.000.
Jika pergi dengan sepeda motor, pelancong hanya merongoh kocek Rp 10.000 untuk parkir termasuk orangnya.
Begitu juga dengan pondok milik pedagang di seputaran lokasi itu, juga tidak dipungut bayar apapun, tapi dengan syarat bagi pengungjung yang telah memilih pondok harus memesan makanan di pemilik pondok tersbeut.
Sejauh ini, obyek wisata itu masih dikelola secara tradisional oleh aparat desa dan pemuda kawasan itu. Belum terlihat papan nama megah layaknya sebuah destinasi yang terkena sentuhan tangan pemerintah.
Meski begitu, animo masyarakat begitu luar biasa. Jika hari biasa, pengunjung hanya berjumlah puluhan. Itu pun umumnya karyawan atau pegawai yang pergi bergerombolan bersama teman-temannya.
Baru pada akhir pekan kawasan itu dipenuhi pengunjung. Namun ada hal lain yang harus diperhatikan oleh pengunjung, yaitu tidak membuang sampah di aliran air terjun, kemudian bagi pengunjung wisata Rayab dan Air Terjun Blang Kolam dilarang berpelukan dan berdua ditempat sepi.
Airnya langsung dari pegunungan, dan jernih, masih alami, bagi kamu yang ingin berlibur dan butuh ketenangan, Air Terjun Rayap bisa menjadi solusinya. Sebab gemericik air jernih mengalir di bebatuan bisa membuat badan kamu rileks dan kembali semangat.(*)
• Muhammad Fadhil Achyari Wakil Aceh di The New L-Men of The Year 2020
• Usai Diinterogasi 5 Jam, Ponsel Deepika Padukone dan Sara Ali Khan Disita Badan Narkotika India
• Penerbangan di Bandara Malikussaleh Aceh Utara Normal, Sepekan Tiga Kali, Ini Jadwalnya