Berita Aceh Timur

Bupati Aceh Timur Dukung Pembangunan Power Fencing untuk Antisipasi Gangguan Gajah

Bupati juga akan membantu alat berat yang dimohon warga Desa Seumanah Jaya, untuk membuka jalur pembangunan pagar listrik kejut di desa itu.

Penulis: Seni Hendri | Editor: Taufik Hidayat
SERAMBINEWS.COM/SENI HENDRI
tim dari BKSDA Aceh, Forum Konservasi Leuser, dan CRU Serbajadi, rapat dengan petani Seumanah Jaya, Ranto Peureulak, Aceh Timur, terkait rencana pembangunan pagar kawat kejut gajah atau power fencing di daerah itu, Jumat (24/7/2020). SERAMBI / SENI HENDRI 

Laporan Seni Hendri | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI – Bupati Aceh Timur, H Hasballah Bin HM Thaib, menyatakan dirinya sangat mendukung pembangunan pagar kejut listrik atau power fencing yang dibantu oleh LSM Forum Konservasi Leuser (FKL) untuk mengantisipasi gangguan gajah liar di Aceh Timur.

Bupati juga menyatakan siap membantu alat berat yang dimohon warga Desa Seumanah Jaya, untuk membuka jalur pembangunan pagar listrik di desa itu.

“Saya sangat mendukung pembangunan power fencing ini untuk mengatasi gangguan gajah liar. Nanti, akan kita bicarakan dengan FKL tentang teknis pembangunannya,” ungkap Bupati Aceh Timur.

Bupati berharap power fencing ini segera terbangun, sehingga berbagai tanaman petani sukses memetik hasil dan ekonomi petani bangkit.

Terakhir gangguan gajah liar 19 September 2020 lalu, sekitar 8 ekor kawanan gajah liar masuk ke kebun petani (Safii), dan merusak tanaman aneka tanaman, seperti jagung, dan sawit dan tanaman lainnya.

Safii sangat bersedih, impiannya memetik hasil melimpah musnah akibat gangguan gajah.

Karena itu, ia mewakili petani di daerah itu, mengharapkan Pemkab Aceh Timur, dan FKL segera membangun power fencing, agar impian petani sejahtera dengan memetik hasil melimpah bisa terwujud.

Petugas CRU Serbajadi, Muhat, mengatakan kawanan gajah liar masih bertahan di HGU PT Atakana, yang banyak tumbuhan semak dan berhutan muda.

Sekeliling HGU adalah perkebunan petani, sehingga kawanan gajah dikhawatirkan bisa masuk kapan saja ke kebun petani dan merusak tanaman.

Sementara itu, Supervisor Mitigasi Konflik Satwa dan Manusia dari LSM Forum Konservasi Leuser (FKL) Mukhlis, mengatakan keuchik mewakili warga Desa Seumanah Jaya, sudah mengusulkan permohonan bantuan alat berat ke Pemkab Aceh Timur, untuk membuka jalur power fencing.

Pembanguan power fencing, jelas Mukhlis, diawali dengan pembersihan jalur power fencing, setelah itu baru dilakukan pemasangan.

“Karena itu, kami mohon dukungan Pemkab Aceh Timur, membantu alat berat untuk pembersihan lahan. Jika sudah ada alat berat pembersihan langsung kita mulai, karena alat power fencing sedang proses pengiriman dari luar negeri,” ungkapnya.(*)

Sosok Letnan Untung, Tokoh Kunci Peristiwa G30S/PKI, Dituduh Pengkhianat dan Dijatuhi Hukuman Mati

51 Nelayan Aceh Timur Segera Dipulangkan dari di Thailand, Ini Nama-namanya

Anak Lompat dari Lantai 5 Gedung Sekolah, Setelah Ditampar Ibunya di Depan Teman Sekelas

Termakan Informasi Sesat, Keluarga Ini Bongkar Makam Tetangga Lalu Potong Kepala Mayat Untuk Hal Ini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved