Kunjungan Menteri Pertanian
Di Depan Mentan, Bupati Curhat Padi Aceh Besar Dibawa ke Medan, Dibawa Lagi Aceh dan Dijual
Kami yakin dan percaya kehadiran Pak Menteri memberi sprit dan motivasi bagi kami," kata Mawardi.
Penulis: Subur Dani | Editor: Nur Nihayati
Bukan hanya untuk Aceh Besar, produksi padi juga surplus untuk Banda Aceh dan juga Sabang.
"Dengan produksi rata2 7,2 ton per hektare. Untuk kali ini kita melaksanakan tanam gadu secara serentak untuk 8.000 ha karena ini musim kemarau. Alhamdulillah ini hasilnya juga melimpah," ujarnya.
Namun, ujarnya, dalam kondisi produksi padi yang melimpah, Nawardi melaporkan masih adanya kendala.
Di mana, hasil produksi padi di Aceh Besar tak sedikit yang dibawa ke Medan, Sumatera Utara, karena tidak adanya rice milling unit (mesin pengolahan padi).
Ironisnya padi-padi itu dibawa lagi ke Aceh lalu dijual kembali.
"Dalam kondisi ini, masih banyak kendala pasca panen, banyak produksi kita dibawa ke Medan, karena kita tidak ada rice milling.
Rice milling yang representatif belum ada di Aceh, sehingga hasil pertanian Aceh dibawa ke medan, beras yang bagus di Medan nanti dibawa lagi ke Aceh," ujarnya.
Karena itu, dia berharap Mentan memberi solusi terhadap itu. "Kehadiran Pak Menteri mudah-mudahan ada solusi," pungkasnya. (*)