Kajian Islam

Apakah Mimpi Bisa Menjadi Jawaban Istikharah? Bagaimana Cara Mengetahuinya? Simak Penjelasan UAS

Bahkan, tak sedikit pula yang mempertanyakan apakah mimpi bisa menjadi jawaban dari doa istikharahnya itu. Dai kondang yang akrab disapa UAS memberika

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
YOUTUBE USTADZ ABDUL SOMAD OFFICIAL
UAS saat menjelaskan soal bisakah mimpi menjadi jawaban istikharah dalam Live Streaming Kajian Kitab Fathul Mubin yang membahas tentang Ciri-Ciri Bid'ah, diunggah pada 26 Juni 2020. (Youtube/Ustadz Abdul Somad Official) 

"Karena nabi mendapatkan wahyu dari mimpi," terang UAS.

Mimpi, kata UAS, terbagi menjadi tiga jenis.

Yakni mimpi yang berasal dari setan, mimpi yang berasal dari proses berfikir pada siang hari yang belum selesai, sehingga terbawa di waktu malam, dan yang terakhir mimpi sebagai ilham.

Bagaimana Cara Membedakan Antara Bisikan Hati dan Bisikan Setan? Begini Jawaban Ustadz Abdul Somad

Bersedekah Jadikan Konten YouTube, Bagaimana Hukum dalam Islam? Begini Jawaban Ustaz Abdul Somad

UAS lalu menggambarkan persoalan tersebut dengan kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Yusuf yang memperoleh mukjizat atau wahyu lewat mimpi.

Nabi Ibrahim mendapat perintah dari Allah untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail lewat mimpi.

Begitu juga Nabi Yusuf yang mendapat mimpi sebelum peristiwa dirinya dibuang ke dalam sumur.

"Jadi, mimpi juga adalah salah satu cara wahyu ke nabi, dan salah satu cara Allah mengirimkan signal istikharah," ujar UAS.

Oleh karena itu, agar tidak ada campur tangan setan di dalamnya, UAS menyarankan agar berwudhu sebelum tidur.

Selanjutnya, lanjut UAS, melaksanakan shalat witir sebelum tidur dan dilanjutkan dengan membaca pangkal Surah Al-Baqarah, ayat kursi dan ujung Surah Al-Baqarah.

Pernyataan Puan Maharani soal Pancasila di Sumbar Tuai Kritikan, Begini Komentar Ustaz Abdul Somad

"Tapi kalau saya sekali lalu saja. Bagaimana sekali dayung dua tiga pulau terlampaui," lanjut UAS.

"Shalat witir, rakaat pertamanya baca alif lam mim (pangkal Surah Albaqarah), sampai wa ulaaa'ika humul -muflihuun. Rakaat keduanya baca ayat kursi.

Rakaat ketiganya baca lillaahi maa fis (mulai dari ayat ke tiga akhir surah Albaqarah)," imbuhnya.

Setelah itu, tambah UAS, membaca kalimat tasbih, tahmid dan takbir sebanyak 33 kali.

Usai membaca itu, tiup ke telapak tangan lalu usap ke bagian muka dan dilanjutkan ke kepala hingga badan.

Terakhir ditutup dengan membaca doa tidur.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved