Internasional
Guru Arab Saudi Menghadapi Tantangan Baru di Ruang Kelas Virtual, Siswa Kirim Tugas 24 Jam
Para guru Arab Saudi menghadapi tantangan belajar sendiri setelah dipaksa menjalankan pelajaran secara online setelah sekolah tutup akibat COVID-19.
“Tes dan partisipasi mungkin mengungkapkan tingkat (pendidikan) mereka, tetapi mereka tidak memberi tahu saya banyak tentang karakter mereka," ungkapnya.
"Sangat penting bagi saya untuk menghubungkan subjek dengan hobi dan minat mereka, agar mereka lebih menyukainya,” tambahnya.
Haya Al-Subaie, yang mengajar di tingkat perguruan tinggi di Riyadh, mengatakan meskipun menikmati aspek-aspek tertentu dari pembelajaran online, dia ingin kembali ke pembelajaran secara langsung.
• Sopir Ambulans Wanita Pertama Arab Saudi Sebut Sebagai Balsem Penyembuh Jiwa
Dia mengaku pembelajaran jarak jauh bukan untuknya dengan alasan:
“Bagian terbaik adalah dalam kenyamanan rumah saya."
"Saya bisa tidur siang di antara kelas saya atau bermain video game."
"Namun, bagian terburuknya adalah ajaran itu sendiri, yang menuntut secara mental."
"Saya selalu merasa tegang dan frustrasi setelah selesai setiap kelas."
“Bagian lain yang melelahkan adalah siswa saya menganggap saya tersedia 24/7."
"Email tidak pernah berhenti, dan saya lelah, ”tambahnya.
• Pelaku Bisnis, Warga Arab Saudi dan Ekspatriat Ucapkan Selamat Datang Dimulainya Ibadah Umrah
Guru dari mahasiswa tahun pertama di Riyadh, Sarah Al-Khalil, mengatakan kepada Arab News kesulitan teknis dalam pembelajaran online jauh melebihi kenyamanan untuk dapat bekerja dari rumah.
“Bagian terbaik dari mengajar dari rumah adalah kenyamanan," katanya.
"Tidak ada lagi kemacetan dan merasa nyaman, baik dengan pengaturan atau pakaian Anda," urainya.
"Masalah teknis adalah yang terburuk, jika ada yang salah, waktu semua orang terbuang percuma dan kesabaran menipis,” katanya.
Dia juga menemukan ketidakmampuan untuk berinteraksi langsung dengan siswa sudah sulit untuk dihadapi.