Berita Luar Negeri
Kisah Mualaf Bermimpi Lihat Cahaya Putih: Jiwa Saya Jadi Tenang setelah Memeluk Islam
Setelah ia selesai mengikuti program Latihan Dasar Kepemimpinan, ia bermimpi melihat cahaya putih yang mendekatinya.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
“Setelah dua tahun mendalami Islam, saya mengucapkan dua kalimat syahadat di Kantor Urusan Agama Islam, Distrik Tapah, Perak pada Januari 2009,” ujarnya.
Sebelum memantapkan diri untuk pindah keyakinan, dirinya mencoba memberitahuan ini semua kepada keluarganya.
Bagaimanapun juga, keluarga adalah tempat ia dilahirkan dan dibesarkan dari rahim seorang ibu.
Namun, keinginan Sufian untuk memeluk Islam mendapat pertentangan dari keluarganya.
• Simpati Mengalir, Satu Keluarga Mualaf Asal Tapanuli Senang Tempati Rumah Sementara di Aceh Selatan
Ia berusaha terus untuk meyakinakan keluarganya, bahwa ini merupakan jalan bagi dirinya untuk memilik Islam sebagai keyakinan.
“Saya mengatakan kepada keluarga tentang keinginan saya untuk memeluk Islam tetapi ditentang.
Alhamdulillah, pada tahun 2009, saya akhirnya mengucapkan dua kata syahadah,” katanya.
Muhammad Sufian, yang juga anak kedelapan dari sembilan bersaudara ini, jiwanya menjadi tenang setelah memeluk agama Islam.
Hal itu diakuinya ketika ditemui oleh Harian Metro ditempat ia belajar mendalami ilmu agama Islam, di Madrasah Pengajian Islam (MPI) di Kok Lanas, Ketereh, belum lama ini.
Ia mendalami ilmu tentang Islam di Pusat Bimbingan Persaudaraan Baru (PUSBA) di Sungai Petani, Kedah selama enam bulan.
Sufian mengaku senang bisa belajar banyak tentang Islam di pusat bimbingan ini.
“Untuk lebih memperkuat ilmu di bidang agama, April lalu saya datang ke MPI untuk memperdalam dan belajar lebih banyak tentang Islam dan tenaga pengajar disini banyak membantu,” katanya.
• Marcella Simon Putuskan Mualaf, Jadi Model Baju Muslimah Sejak Usia 3 Tahun, Kini Mantap Berhijab
Terlepas dari itu semua, ia terus memanjatkan doa kepada Allah agar ibu dan saudara kandungnya mendapatkan hidayah untuk memeluk Islam.
“Saya juga selalu berdoa agar ibu dan saudara-saudara saya yang lain, agar terbuka hatinya untuk memeluk Islam,” ujarnya.
Satu Keluarga Masuk Islam di Aceh