Luar Negeri
Warga Tibet China Suguhkan Makanan Dimasak Pakai Kotoran Sapi untuk Tamu, Lambang Kekayaan
Tapi, keramahan dan antusiasme orang-orang Tibet terhadap orang-orang yang mereka sukai ditunjukkan secara khusus melalui penggunaan kotoran sapi.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Mursal Ismail
Bukan karena takut kotoran itu mengotori jalan sehingga mengganggu kenyamanan tamu-tamu mereka.
Tapi sebenarnya, di mata penduduk lokal kotoran sapi itu adalah suatu bahan yang sangat berharga.
Wilayah Tibet tidak memiliki banyak kayu.
Sehingga penduduknya sering menggunakan kotoran sapi kering sebagai pengganti kayu bakar untuk memasak.
Walau demikian, kotoran sapi yang sudah dikeringkan itu tidak lagi memiliki bau yang tidak sedap.
Sehingga tak perlu khawatir bau asap dari kotoran sapi yang dibakar itu masuk dan bercampur dengan aroma masakan.
Menurut orang Tibet, kotoran sapi adalah sejenis kekayaan.
Setiap rumah tangga yang memiliki lebih banyak kotoran sapi menunjukkan bahwa mereka memiliki lebih banyak uang.
Untuk membuktikan bahwa rumahnya makmur, mereka meletakkan kotoran sapi di tembok untuk dikeringkan.
Melansir Science Daily, warga tradisional Tibet yang masih bersifat nomaden selama musim dingin yang panjang juga menghabiskan sebagian waktu mereka di dalam rumah.
Mereka memasak dan menghangatkan diri menggunakan kotoran sapi yak yang dibakar di dalam rumahnya.
Sementara itu, rumah mereka yang dibuat dari batu atau tenda tradisional dibangun secara sederhana.
Ya, hanya terdiri atas satu ruangan yang ditempati oleh seluruh anggota keluarganya untuk tidur, makan dan juga memasak. (Serambinews.com/Yeni Hardika)
• Rusia Sudah Uji Coba 600 Senjata Baru di Suriah, Apa Keuntungan Lain Melindungi Assad?
• Pemerintah Turunkan Tarif Listrik PLN Mulai Bulan Oktober, Ini 7 Golongan yang Dapat
