Berita Aceh Barat Daya
13 Mualaf di Labuhan Haji Barat Dikhitankan, Dua Pasangan akan Dinikahkan Kembali Secara Islam
Setelah mengucapkan kalimat syahadat di Masjid At-Taqwa Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dan di Masjid Baitul Fallah, Dusun Ujong...
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Jalimin
Rumah sebelumnya dalam kondisi kosong itu berlokasi sekitar 100 meter dari gubuk kecil ukuran 2,5 x 6 mater yang ditempati abang kandung Fatimah, Arbulan Telaum Banua.
• Nasi di Rice Cooker Cepat Kering? Ternyata Ini 4 Kesalahan yang Bikin Nasi di Rice Cooker Kering
• BP2MI Aceh Serahkan Bantuan untuk Keluarga TKI Asal Aceh Selatan yang Meninggal di Malaysia
Gubuk kecil yang tidak layak huni ini berlokasi di pinggir Jalan Nasional Blangpidie-Tapaktuan, sudah ditempati Arbulan bersama istri dan tiga anaknya sekitar 6 tahun terakhir. Dan, gubuk ini sempat digunakan menampung adiknya Fatimah bersama tujuh putrinya.
Dengan demikian satu keluarga besar beranggotakan 13 orang, terdiri dari suami, istri, sembilan anak, satu menantu dan satu cucu, resmi pindah keyakinan menjadi penganut Agama Islam.
“Masih ada satu orang lagi anak kami yang tertua (sulung) laki-laki dan sudah berkeluarga masih tinggal di Tapanuli Selatan. Juga ada rencana menyusul kami ke Aceh,” kata Eti Sama Gea kepada Serambinews.com usai acara pensyahadatan, Jumat.
Prosesi pensyahadatan dipimpin Tgk H Ahmad Ismi Lc MA, atau yang lebih dikenal Abu Madinah, Pimpinan Dayah Babun Najah Banda Aceh.
“Abu Madinah secara kebetulan ada jadwal mengajar setiap Jumat di Dayah Darussalam, kemudian diutus pihak Dayah untuk membimbing kalimat syahadat terhadap satu keluarga yang masuk Islam,” kata Camat Labuhan Haji Barat, H Said Suhardi.
Eti Sama Gea, sebagai kepala keluarga setelah mengucapkan kalimat syahadat mengaku sangat bahagia dan terharu atas perhatian sangat besar dari warga muslim setempat.
Ayah 10 putra-putri dari perkawinannya dengan Fatimah mengatakan keputusan pindah keyakinan murni atas keinginan bersama istri dan anak-anak, sama sekali tidak ada paksaan dari pihak manapun.
Karena tertarik menjadi penganut Islam, Eti Sama Gea, rela meninggalkan tempat tinggal yang sudah dihuni puluhan tahun di lokasi hutan Morsa, kawasan sangat terpencil Desa Gunung Baringin, Tapanuli Selatan, kemudian datang ke Aceh.
• Peringati HUT TNI Ke-75, Kodim 0110/Abdya Rehab Rumah Janda Miskin di Lembah Sabil
Ia bersama seluruh keluarga berencana menetap dan berbaur bersama masyarakat di Labuhan Haji Barat. “Mungkin, keputusan ini merupakan ilham bagi keluarga ku semua,” kata Eti Sama dengan terbata- bata dan berlinang airmata.
Perasaan haru dan bahagia juga dikemukakan dengan penuh haru oleh Agusniat (20) -- menantu perempuan dari Eti Sama-- didampingi suaminya, Yaswan Gea (20).
Sambil menangis haru ibu muda satu anak ini mengaku sangat bahagia setelah masuk Islam.
“Mudah-mudahan ke depannya saya terus berjuang untuk menjadi Islam. Mudah-mudahan Allah SWT bisa membuka jalan rezeki kepada kami. Kami keluarga sangat sederhana dan hidup sangat susah. Setelah ini (masuk Islam) kami terus berjuang, mudah-mudahan kami bisa bahagia untuk selamanya,” ungkap Agusniat sambil menangis haru ketika diwawancarai Serambinews.com.
Ungkapan dengan penuh haru dari ibu muda ini diaminkan oleh seluruh warga mendampinginya di Masjid Baitul Fallah, Dusun UJong Blang, Gampong Kuta Trieng, Labuhan Haji Barat.
Terima Bantuan Tanah