Berita Banda Aceh
Irjen Tekankan Pejabat Kemenag Taat Aturan dan Independen
“Saat ini di Aceh transparansi dan akuntabel sudah bagus, yang harus ditingkatkan itu ketaatan terhadap perundang-undangan dan sikap independensi...
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Nurul Hayati
“Saat ini di Aceh transparansi dan akuntabel sudah bagus, yang harus ditingkatkan itu ketaatan terhadap perundang-undangan dan sikap independensi, bekerja profesional, tanpa benturan kepentingan dan intervensi dari pihak lain,” ujarnya.
Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Agama RI, Dr H Deni Suardini SE AKT MM CFRA CA QIA menekankan, para pejabat dan ASN yang ada di unit kerja Kemenag di Aceh supaya bekerja dengan taat aturan dan bersikap independen.
Hal itu disampaikan Dr Deni, usai menggelar pertemuan dengan pimpinan perguruan tinggi Islam se-Aceh di Kampus UIN Arraniry Banda Aceh, Kamis (1/10).
Dalam pertemuan itu, Irjen memberi pembinaan kepada para petinggi guru tersebut dalam menjalankan lembaga.
Deni mengatakan, terdapat beberapa prinsip yang harus dipegang oleh pejabat di bawah kementerian agama, yaitu transparan, akuntabel, responsibel, dan indenpenden.
Dalam menjalankan prinsip tersebut, harus didukung oleh akhlak, hati nurani, moral, dan integritas yang tinggi.
Dari sejumlah prinsip tersebut, ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian bagi pejabat maupun pengemban tugas di unit kerja Kemenag di Aceh.
• 57 Warga Abdya Positif Covid-19 Sembuh, 8 Orang Masih Isolasi, Ini Rincian Kasus Per Kecamatan
Di antaranya yaitu harus lebih responsible, yaitu meningkatkan ketaatan terhadap aturan perundangan.
Lalu, pejabat Kemenag di Aceh juga harus lebih menjaga independensinya.
Sehingga dalam bekerja harus bebas benturan kepentingan dan intervensi dari pihak manapun juga, yang patut diduga mempengaruhi pimpinan lembaga Kementerian Agama di Aceh.
“Saat ini di Aceh transparansi dan akuntabel sudah bagus, yang harus ditingkatkan itu ketaatan terhadap perundang-undangan dan sikap independensi, bekerja profesional, tanpa benturan kepentingan dan intervensi dari pihak lain,” ujarnya.
Ia mengakui, pandemi Covid-19 telah menciptakan distrupsi sistem kerja para pegawainya.
Namun meskipun kedisplinan penting, namun kesehatan dan keselamatan manusia harus menjadi yang utama.
Rektor UIN Arraniry, Prof Dr Warul Walidin mengatakan, pembinaan terhadap ASN maupun pejabat di perguruan tinggi sangat dibutuhkan dan menjadi hal penting.
Karena, setiap tahun hampir ada regulasi yang berubah.
Dalam setiap perubahan regulasi, selalu ada hal menarik yang harus dipahami oleh para ASN.
Hadir dalam pebinaan itu sejumlah pimpinan perguruan tinggi di Aceh, seperti IAIN Malikussaleh, IAIN Gajah Putih, dan STAIN Tgk Dirundeng. (*)
• HIPMI Aceh Siap Mendorong Kerja Sama Investasi di Aceh