Berita Bener Meriah
Ambulans Bawa Pasien Covid Bener Meriah Kecelakaan di Pidie, Ibu Hamil 9 Bulan Dibawa Kabur Keluarga
Ambulans milik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muyang Kute, Kabupaten Bener Meriah, Selasa (6/10/2020) sekira pukul 05.00 Wib dini hari mengalami...
Penulis: Budi Fatria | Editor: Jalimin
Laporan Budi Fatria | Bener Meriah
SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Mobil ambulans Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muyang Kute, Kabupaten Bener Meriah, Selasa (6/10/2020) sekira pukul 05.00 Wib dini hari mengalami kecelakaan tunggal di kawasan Padang Tiji, Kabupaten Pidie.
Dalam kecelakaan itu, satu orang petugas dari RSUD Muyang Kute mengalami luka ringan di bagian tangan. Sedangkan satu orang pasien Covid-19 yang dirujuk ke RSUZA Banda Aceh dalam kondisi hamil 9 bulan dibawa kabur keluarganya.
Direktur RSUD Muyang Kute, dr Sritabahhati kepada Serambinews.com, Selasa (6/10/2020) mengatakan, telah terjadi kecelakaan tunggal satu unit mobil ambulans milik rumah sakit Munyang Kute di kawasan Padang Tiji, Kabupaten Pidie saat sedang mengantar pasien Covid-19 ke RSUZA Banda Aceh.
Disebutkan, pasien tersebut berinisial ER warga Kecamatan Gajah Putih, Kabupaten Bener Meriah dan sudah terkonfirmasi positif Covid-19 dalam kondisinya hamil 9 bulan.
“Senin kemarin, pasien ER datang ke RSUD Muyang Kute karena taksiran tanggal persalinannya sudah mendekati melahirkan, kemudian kita diskusikan dengan tim Covid-19 di rumah sakit, disitu ada dokter Arwin sebagai dokter ahli kebidanan dan penyakit kandungan,” ujarnya.
• Jangan Dibuang! Air Cucian Beras Miliki Manfaat Tak Terduga untuk Sehari-hari
• Makanan Terbaik yang Sebaiknya Dikonsumsi Sebelum dan Setelah Aktifitas Fisik atau Nge-gym
• Keren! Gedung Parkir di Aceh Tamiang Didesain Bertingkat dan Juga Berfungsi Sebagai Pasar
Lanjutnya, menurut protokol kesehatan, penanganan pasien hamil yang terkonfirmasi Covid-19 itu harus dilakukan operasi Caesar, karena melihat kondisi pasien juga belum ada tanda-tanda melahirkan, jadi masih ada waktu untuk merujuk pasien itu ke rumah sakit yang sudah punya fasilitas kamar operasi Caesar khusus ibu hamil yang positif Covid-19, dan kemudian pihaknya berkoordinasi dengan RSUZA Banda Aceh.
“Setelah pihak RSUZA menyetujui, kami langsung menginformasikan ke keluarga pasien, jawaban pihak keluarga pasien agak lama, kemudian baru menyetujui dan akhirnya, Selasa (6/10/2020) pukul 01.00 Wib dini hari baru keluarga setuju,” ungkapnya.
Sambungnya, saat berangkat menuju ke RSUZA Banda Aceh, sekitar jam 01.00 Wib dini hari, sesampai di Padang Tiji, Kabupaten Pidie mobil ambulans masuk parit.
“Sekitar pukul 05:46 WIB, saya baru mendapat kabar dari WhatsApp group mobil ambulana bahwa yang membawa pasien Covid-19 masuk parit, dan saya belum mengetahui apa problemnya,” sebutnya.
Setelah mengetahui hal itu, dirinya langsung berkoordinasi dengan PSC 119 Kabupaten Bener Meriah, kemudian pihak PSC 119 Bener Meriah berkoordinasi dengan PSC Sigli.
“Saya juga melakukan koordinasi dengan pihak rumah sakit Sigli langsung berbicara dengan direkturnya,” pintanya.
• Unaya Gelar Pengenalan Kampus Via Webinar
• Hujan Guyur Wilayah Aceh Singkil, Jalan Dua Jalur Tergenang
Sebut Sritabahhati, dalam situasi menunggu bantuan, pasien Covid-19 dibawa paksa oleh keluarganya.
Kemudian, sekitar pukul 06.45 Wib mobil ambulans milik Rumah Sakit Sigli sampai di lokasi kejadian dan mengevakuasi sopir beserta satu orang tenaga medis RSUD Muyang Kute untuk dilakukan perawatan di rumah sakit tersebut.
Tambahnya, pihaknya kemudian mencoba mencari informasi ke kampung tempat asal pasien tersebut dan menghubungi Kepala Puskesmas. Selanjutnya Kepala Puskesmas setempat mencoba menghubungi pihak keluarga pasien, sejauh ini belum terhubung karena semua nomor kontak seperti dinonaktifkan.
Kemudian, kata Sritabahhati, pihaknya berkoordinasi dengan PSC 119 Bener Meriah untuk menyampaikan informasi ini kepada semua Puskesmas dan juga Klinik Kesehatan mulai dari Sigli sampai ke Banda Aceh.
“Kita menginformasikan, kalau ada pasien tersebut yang namanya ER mampir ke Puskesmas atau Klinik Kesehatan mohon dikondisikan karena pasien itu terkonfirmasi Positif Covid-19, jadi itu sudah kita sebar,” bebernya.
Terkait kejadian ini, kata Sritabahhati, pihaknya langsung membentuk tim, ada tiga tim yang dibentuk, satu melacak keberadaan pasien, dua mengurus ambulans, tiga mengurus petugas yang sedang dirawat di rumah sakit Sigli, Kabupaten pidie.(*)
• Sempat Dirumorkan Ingin Gabung ke Indonesia, Timor Leste Justru Ngaku Ogah karena Alasan Ini
• UU Cipta Kerja Disahkan, AHY Minta Maaf Tak Cukup Suara Perjuangkan Kepentingan Rakyat
• Imbas Pembangunan Gedung Parkir, Pedagang di Lahan Eks SDN 3 Kota Kualasimpang Berharap tak Digusur