Kekuatan Militernya Terlemah, Negara Justru Jadi yang Paling Bahagia di Dunia

Sebuah negara yang diklaim memiliki militer terlemah di dunia malah dilabeli sebagai negara paling bahagian di dunia.

Editor: Amirullah
bhutannewsnetwork.com
Punya Militer Terlemah di Dunia, Negara Ini Malah Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia, Tak Punya Lampu Merah dan Perdana Menterinya Jadi Dokter saat Akhir Pekan 

SERAMBINEWS.COM-  Sebuah negara yang diklaim memiliki militer terlemah di dunia malah dilabeli sebagai negara paling bahagian di dunia.

Menariknya lagi, negara ini bahkan memiliki sebuah kota tanpa satu pun lampu lalu lintas, penjualan tembakau dilarang, dan siaran televisi dilaporkan hanya diizinkan pada 1999

Bahkan saat hampir semua negara di dunia menjadikan pertumbuhan ekonomi sebagai rapor keberhasilan, negara ini malah menggunakan indeks kebahagiaan.

Termasuk di dalamnya adalah menjaga lingkungan dengan menjadikan konservasi lingkungan sebagai pilar negara.

Terbukti, negara ini dilaporkan mendapat skor negatif dalam urusan emisi karbon, dengan konstitusi negara mewajibkan 60 persen dari wilayah tetap berupa hutan.

VIDEO Ketua DPR RI Puan Maharani Diduga Matikan Mikrofon Benny K Harman Saat Interupsi

VIDEO Demo Omnibus Law, Massa Berpakaian Hitam Rusak Taman Cikapayang

Negara ini juga dikenal karena akowisata yang besar dengan setiap pengunjung bakal ditarik biaya hingga 250 dollar AS, sekitar Rp 3,5 juta, saat puncak kunjungan.

Belum lagi fakta bahwa Perdana Menteri negara ini juga kerap bekerja sebagai dokter di akhir pekan. Dengan alasan untuk melepas stres.

Negara apa yang dimaksud? 'Selemah' apa juga militernya? Simak ulasannya berikut ini.

Pada sebuah Sabtu di Bhutan, Dokter Lotay Tshering baru saja menyelesaikan operasi pemulihan kandung kemih di Rumah Sakit Nasional Jigme Dorji Wangchuck.

Namun Tshering bukanlah dokter biasa. Pada pekan biasa, dia adalah seorang perdana menteri kerajaan di Himalaya yang dikenal dengan "Kebahagiaan Nasional Bruto (GNH)" itu.

"Bagi saya, ini adalah pelepas stres," ujar PM yang menjabat pada 7 November 2018, dalam pemilu ketiga sejak Bhutan mengakhiri monarki absolut pada 2008.

Menterinya Terpapar Corona, PM Malaysia Muhyiddin Yassin Jalani Tes dan Hasilnya Negatif Covid-19

Oki Setiana Dewi Hamil Lagi Anak Keempat, Suami Ory Vitrio: Pengin Punya Banyak, Selusin

"Ada yang melepas stres dengan bermain golf. Ada yang berkuda. Bagi saya, pelepas stres dengan berpraktik sebagai dokter," ujar Tshering dilansir AFP via Asia One Kamis (9/5/2019).

()Inilah Lotay Tshering. Perdana Menteri Bhutan yang juga merupakan seorang dokter.Asia One

Tidak ada yang terkejut ketika sang PM yang juga dokter itu berjalan di koridor rumah sakit sambil mengenakan jas kerja. Perawat maupun staf bekerja seperti biasa.

Sang pasien, pria 40 tahun bernama Bumthap berkata dia sangat puas dengan pengobatan yang diberikan Tshering. "Setelah saya dioperasi PM yang merupakan dokter terbaik, saya lega," pujinya.

Berlatih di Bangladesh, Jepang, Australia, dan AS, Tshering memulai karir politik pada 2013. Namun, partai yang dipimpinnya saat itu kalah dalam pemilu.

Untung Besar, Perusahan di China Ini Beri Bonus Mobil Baru untuk 4.116 Buruhnya

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved