Luar Negeri
Sudah Terinfeksi Corona, Donald Trump Masih Remehkan Covid-19, Sebut Kurang Mematikan daripada Flu
Melalui Twitter-nya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan secara implisit bahwa penyakit Covid-19 tidak berbeda jauh dari flu musiman
SERAMBINEWS.COM - Melalui Twitter-nya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan secara implisit bahwa penyakit Covid-19 tidak berbeda jauh dari flu musiman.
"Banyak orang setiap tahun, kadang lebih dari 100.000 dan meskipun ada vaksin, (tetap) meninggal karena flu," cuit Trump pada Selasa pagi kemarin (6/10/2020).
"Apakah kita akan menutup negara kita?
Tidak, kita telah belajar untuk hidup dengannya, sama seperti kita belajar hidup dengan Covid, di sebagian besar populasi jauh lebih mematikan!!!"
Melansir Business Insider, adalah informasi yang tidak benar bahwa 100.000 orang meninggal setiap tahun karena flu, atau bahwa Covid-19 tidak begitu mematikan dibanding penyakit flu.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, musim flu terburuk di Negeri "Uncle Sam" dalam dekade terakhir, 2017-2018 menewaskan sekitar 61.099 orang Amerika.
Sementara saat ini, virus corona alias Covid-19 telah menewaskan lebih dari 210.000 orang di negara itu.
Pernyataan presiden Trump jelas sangat menyesatkan sampai-sampai cuitannya di Twitter dan unggahannya di Facebook disensor oleh kedua media sosial tersebut.
Melansir Stuff, di Twitter, pernyataan tersebut disensor dengan keterangan yang menyebutkan "Cuitan ini melanggar Peraturan Twitter tentang penyebaran informasi yang menyesatkan dan berpotensi berbahaya terkait Covid-19."
Juru bicara Twitter, Trenton Kennedy mengatakan pada Selasa kemarin bahwa Twitter memang memberi label pernyataan Trump itu karena melanggar aturan platform tersebut dan memberi informasi sesat.
Sementara Facebook memberi kebijakan yang lebih keras dengan menghapus unggahan presiden Trump tersebut.
"Kami menghapus informasi yang tidak benar tentang kejamnya Covid-19 dan kini telah menghapus postingan tersebut," ujar Juru bicara Facebook, Andy Stone.
Sementara menurut David Battinelli, kepala petugas medis di Northwell Health dan seorang profesor kedokteran di Universitas Hofstra seperti dikutip Business Insider, Rabu (7/10/2020), "Ini bukan flu, mendekati saja tidak.
Ini penyakit yang jauh lebih serius tanpa pertanyaan." Dia menambahkan, "Trump harus tahu itu.
Saya yakin dia terserang flu satu atau dua kali dan tidak pergi ke rumah sakit. Dia terkena ini (Covid-19) dan masuk (RS) selama dua hari."
• KKB Tembaki Pos TNI di Pasar Baru Kenyam, Satu Warga Sipil Terluka, Ini Rentetan Kekerasan di Papua
• Cara Mudah Membuat Kartu Keluarga Sejahtera untuk Dapat Bansos Rp 500 Ribu, Ini Langkahnya
Video Trump Kesulitan Bernapas di Gedung Putih
Sebuah rekaman video menunjukkan Presiden AS Donald Trump kesulitan bernapas saat kembali ke Gedung Putih.
Trump kembali ke Gedung Putih setlah dirawat selama tiga hari di rumah sakit militer Walter Reed Medical Center karena Covid-19.
Dilansir dari Business Insider, Selasa (6/10/2020), Trump meninggalkan rumah sakit tersebut pada Senin (5/10/2020) malam meski masih terinfeksi virus corona.
Sesampainya di Gedung Putih, dia menaiki tangga, melepas maskernya di balkon, memberi hormat pada helikopter yang akan berangkat, dan melangkah ke dalam gedung.
Urutan itu tampaknya dirancang untuk menunjukkan bahwa Trump telah pulih dan kembali bekerja.
Namun, sejumlah ahli kesehatan mengatakan bahwa Trump terlihat jauh dari kata sehat dan tampak kesulitan bernapas.
Asisten Profesor University of Alberta, Ilan Schwartz, mengatakan tarikan napas Trump tampak tidak normal.
Seorang dokter di Inggris juga menyimpulkan dari rekaman itu bahwa presiden tampak tidak sehat.
"Jika Anda melihat video di balkon Gedung Putih, dia (Trump) jelas mengalami kesulitan bernapas," kata Zoe Norris, seorang dokter umum dan dosen, kepada BBC Breakfast Selasa pagi.
Setelah melepas maskernya, Trump berdiri sekitar dua menit, mengacungkan jempol, memberi hormat kepada helikopter yang berangkat yang membawanya dari rumah sakit, dan memasuki Gedung Putih.
Dia membuat komentar yang tidak terdengar kepada seseorang yang tidak ada berada dalam bidikan kamera.
Dalam video lain, yang tampaknya direkam tak lama setelah kembali ke Gedung Putih, Trump mengaku telah pulih.
"Sekarang saya lebih baik dan mungkin saya kebal, saya tidak tahu," kata Trump dalam video itu, di mana dia tampak tidak kesulitan bernapas saat berbicara.
Trump juga mengatakan kepada rakyat AS untuk tidak takut terhadap Covid-19.
Namun, komentar tersebut direspons dengan keras oleh calon presiden (capres) dari Partai Demokrat Joe Biden.
Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar atas video yang menunjukkan Trump tampak kesulitan bernapas.
Citra yang Trump coba gambarkan melalui kembalinya dia ke Gedung Putih justru berbenturan dengan penilaian dari tim medisnya.
Dalam jumpa pers pada Senin pagi, dokter Gedung Putih, Sean Conley, mengatakan kepada wartawan bahwa Trump belum sepenuhnya keluar dari masalah.
Namun, Conley mengatakan bahwa tingkat oksigen Trump dan pernapasannya sepenuhnya normal.
Conley mengatakan Trump akan "dikelilingi oleh perawatan medis kelas dunia 24 jam sehari selama tujuh hari dalam sepekan, bahkan setelah dia kembali ke Gedung Putih.
Tetapi Conley menambahkan akan membutuhkan sekitar sepekan sebelum dokter mengetahui apakah Trump telah pulih sepenuhnya.
"Jika kami bisa melewatinya hingga Senin (12/10/2020) dengan kondisinya yang tetap sama atau berkembang lebih baik lagi, maka kami semua akan menghela napas lega," kata Conley.
Seorang ahli penyakit menular di University of Michigan, Daniel Kaul, mengatakan bahwa orang-orang seusia Trump dengan tingkat keparahan infeksi yang sama dapat mengalami gejala selama berpekan-pekan.
Pasien seperti itu, kata Kaul, biasanya mengalami pemulihan yang cukup lambat, dengan berpekan-pekan dan terkadang berbulan-bulan mengalami kesulitan kognitif, sesak napas, kelelahan parah.
• VIDEO - Ledakan di Suriah, Bom Mobil Renggut 18 Jiwa, 75 Orang Terluka
• Polisi Buru Pelaku Pembunuhan Taufik Hidayat ASN Kejari Labuhanbatu, Diduga Ada Lebih dari 10 Orang
• Taiwan Tambah Anggaran Militer Capai Rp 18 Triliun, Tapi Belum Cukup untuk Lawan Serangan China
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Trump Masih Anggap Covid-19 'Kurang Mematikan' daripada Flu Meski Sudah Terinfeksi"