Luar Negeri
Taiwan Tambah Anggaran Militer Capai Rp 18 Triliun, Tapi Belum Cukup untuk Lawan Serangan China
Penambahan belanja pertahanan Taiwan meningkat pesat hingga 1,25 miliar dollar AS (Rp 18 triliun), namun dinilai masih kurang tangguh untuk menghadapi
Beijing telah meningkatkan tekanan di pulau itu sejak Presiden Taiwan Tsai Ing-wen memenangi pemilihan umum pada 2016, yang menolak pandangan bahwa Taiwan adalah bagian dari "Satu China".
Tahun lalu, Taiwan menuduh China melanggar perjanjian tidak resmi yang telah lama dipegang setelah jet tempurnya melintasi garis tengah Selat Taiwan.
Aksi China tersebut merupakan pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir.
Peningkatan jangkauan Washington ke Taiwan di bawah Presiden Amerika Serikat ( AS) Donald Trump juga semakin memicu kemrukaan lain Beijing.
Campur tangan AS terhadap Taiwan tersebut terjadi ketika Negeri “Uncle Sam” dan Negeri “Panda” bentrok dalam berbagai masalah.
Pekan lalu, jet tempur dan pesawat pengebom China telah melanggar zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan sebanyak dua kali.
Pelanggaran ADIZ tersebut terjadi ketika seorang diplomat senior AS sedang berkunjung ke Taiwan yang memicu kemarahan di Beijing.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya meluncurkan pesawat tempur lagi pada Selasa setelah dua pesawat anti-kapal selam Y-8 China memasuki ADIZ di barat daya Taiwan.
Aksi tersebut merupakan aksi kelima China terhadap Taiwan dalan enam hari terakhir.
• KABAR GEMBIRA! BLT Subsidi Gaji Rp 600 Ribu Bagi Karyawan Swasta Cair Hari Ini, Segera Cek Rekening
• VIDEO - Ledakan di Suriah, Bom Mobil Renggut 18 Jiwa, 75 Orang Terluka
• Silaturrahmi ke Kanwil Kemenag Aceh, DPRA Bahas Pendidikan Keagamaan dan Kerukunan Umat Beragama
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anggaran Militer Taiwan Naik Rp 18 Triliun, Tapi Belum Cukup untuk Lawan China"