Berita Banda Aceh

Ingin Tahu Sejarah Tsunami Aceh, Ada di Balai Arsip, juga Miliki Memory Kolektif Dunia

Kita siap melakukan penyelamatan arsip tsunami Aceh karena bernilai sejarah tinggi dan merupakan bagian dari Memory Kolektif Dunia

Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Nur Nihayati
For Serambinews.com
Kepala Balai Arsip Statis dan Tsunami, Muhamad Ihwan (kanan) berbincang-bincang dalam pertemuannya dengan Asisten III Sekda Aceh, Drs Bukhari, MM dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Aceh, Dr H Roeslan Abdul Gani, MPd di Kantor Gubernur Aceh, Rabu (7/10/2020). FOR SERAMBINEWS.COM 

 Kita siap melakukan penyelamatan arsip tsunami Aceh karena bernilai sejarah tinggi dan merupakan bagian dari Memory Kolektif Dunia

Laporan Asnawi Luwi | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Bencana tsunami di Aceh terjadi pada Minggu, 26 Desember 2004 bagian sejarah yang tak pernah terlupakan.

Terlebih bagi yang merasakan kehilangan sanak keluarga secara beruntun dalam sekejap.

Untuk mengetahui sejarah ini ada catatan dirangkum di instansi pemerintah di Aceh.

Bahkan, arsip tsunami yang ada di daerah akan dikumpulkan sebagai data sejarah.

Balai Arsip Statis dan Tsunami siap untuk melakukan penyelamatan Arsip Tsunami Aceh yang masih terdapat di beberapa daerah di seluruh Aceh.

Gegara Bongkar Aib Virus Corona Buatan Manusia, Orangtua Ilmuan Ini Kini Bernasib Pilu

BREAKING NEWS: Ratusan Mahasiswa di Langsa Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja

Teman Kantor dan Tetangga Ikut Jadi Korban Vina  

"Kita siap melakukan penyelamatan arsip tsunami Aceh karena bernilai sejarah tinggi dan merupakan bagian dari Memory Kolektif Dunia," ujar Kepala Balai Arsip Statis dan Tsunami, Muhamad Ihwan dalam pertemuannya dengan Asisten III Sekda Aceh, Drs Bukhari MM dan Kepala Dinas Perpustakan dan Arsip Aceh, Dr H Roeslan Abdul Gani, MPd di Kantor Gubernur Aceh, Rabu (7/10/2020)

Ihwan menyampaikan, penyelamatan arsip khususnya arsip tsunami dan arsip BRR merupakan bagian dari fungsi Balai Arsip Statis dan Tsunami sebagai lembaga kearsipan sesuai dengan amanat undang-undang.

“Arsip Tsunami Samudera Hindia atau Tsunami Aceh telah tercatat sebagai “Memory of The World” di UNESCO.

Karena itu, arsip-arsip tsunami yang masih terdapat di berbagai daerah di Aceh harus diselamatkan, dijaga dan dilestarikan,” kata Ihwan dalam rilisnya kepada Serambinews.com, Kamis (8/10/2020).

Dalam pertemuan tersebut, Kadispusip Aceh, Roeslan menyampaikan, di Aceh Barat terdapat arsip tentang data-data nama korban tsunami samudera Hindia tahun 2004.

Karena itu, menurut Reoslan perlu kerjasama antara Balai Arsip Statis dan Tsunami dengan Pemerintah Aceh untuk menyelamatkan arsip-arsip tersebut.

Asisten III Sekda Aceh, Bukhari menyambut baik upaya yang dilakukan Balai Arsip Statis dan Tsunami dan Dispusip Aceh dalam rangka penyelamatan arsip tsunami tersebut.

Menurut Bukhari, arsip-arsip tersebut sangat penting karena memiliki nilai sejarah sehingga perlu dilakukan penyelamatan.

Selain sebagai rujukan untuk penelitian kebencanaan, Arsip-arsip tersebut juga dapat dijadikan sarana wisata bagi masyarakat melalui pameran-pameran arsip.

"Kegiatan ini akan kita tindak lanjuti dengan kunjungan kerja ke Kabupaten Aceh Barat untuk melakukan penelusuran arsip-arsip yang berpotensi punya nilai sejarah tinggi" ujar Bukhari.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved