Luar Negeri
Korea Utara Punya Rudal Bisa Jangkau New York, Bisa Hancurkan Pangkalan Militer Amerika Serikat
Rudal Hwasong-12 misalnya diperkirakan memiliki daya jangkau hingga 4.500 km yang bisa dipakai untuk menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Gu
SERAMBINEWS.COM, PYONGYANG - Para analis mengatakan kemampuan militer Korea Utara meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Pyongyang diyakini sudah bisa menembakkan rudal, yang di atas kertas, bisa mencapai New York.
Juga, Korut diperkirakan sudah bisa mengembangkan bom hidrogen, yang kekuatannya enam kali lebih dahsyat dari bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang, pada 1945.
Catatan menunjukkan, sepanjang 2017, Korea Utara menguji coba beberapa rudal yang memperlihatkan kemajuan pesat di bidang teknologi militer.
Rudal Hwasong-12 misalnya diperkirakan memiliki daya jangkau hingga 4.500 km yang bisa dipakai untuk menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Guam di Samudra Pasifik.
Korut juga sudah menguji coba Hwasong-14, yang menurut beberapa kajian, bisa menempuh jarak 10.000 kilometer jika ditembakkan dengan trajektori maksimum.
Dengan spesifikasi seperti ini, Hwasong-14 menjadi rudal balistik antarbenua pertama yang dimiliki Korut yang bisa dipakai untuk menembak sasaran di New York.
Di luar itu, Pyongyang menguji coba Hwasong-15 yang bisa ditembakkan ke angkasa setinggi 4.500 kilometer atau 10 kali lebih tinggi dibandingkan Stasiun Ruang Angkasa Internasional.
Jika ditembakkan dengan trajektori yang konvensional yang lebih landai, rudal ini punya daya jelajah maksimum 13.000 kilometer.
Artinya, seluruh daratan AS berada dalam jangkauan tembak Korut.
Meski demikian, masih ada keraguan apakah rudal-rudal ini sukses membawa hulu ledak.
Yang kedua, apakah Korut punya kemampuan menembak sasaran di tempat-tempat yang jauh secara akurat?
• ACT Luncurkan Gerakan Bangkit Bangsaku, Kuatkan Pangan Hingga Disenfeksi
• Lagi, Empat Wanita Rohingya Kembali Kabur dari Pengungsian Sementara di BLK Lhokseumawe
"Luncurkan Rudal dari Kapal Selam"
Korut melakukan serangkaian uji rudal jarak pendek pada Juli dan Agustus 2019, yang mereka gambarkan sebagai "peringatan" atas langkah AS dan Korea Selatan melakukan latihan militer.
Kemudian pada Oktober, Korut melakukan uji coba penembakan rudal dari kapal selam.