Profil Tiga Ilmuwan yang Dapat Nobel Kedokteran 2020, Berjasa Temukan Virus Hepatitis C
Ketiganya mendapatkan penghargaan bergengsi tersebut atas jasanya yang telah mengidentifikasi dan menemukan virus hepatitis C.
Pada 2002, Alter menjadi ilmuwan Pusat Klinis NIH pertama yang terpilih menjadi anggota National Academy of Sciences.
Dan pada tahun yang sama ia terpilih menjadi anggota Institute of Medicine.
Pada 2013, Alter dianugerahi penghargaan bergengsi Canada Gairdner International.
2. Charles M Rice

Melansir Britannica, Charles M Rice lahir di Sacramento, California pada 25 Agustus 1952.
Mengejar minat awal dalam kedokteran hewan, Rice kuliah di University of California, di mana ia lulus pada 1974 dengan gelar sarjana di bidang zoologi.
Namun, setelah belajar selama berlangsungnya musim panas di Laboratorium Biologi Laut di Woods Hole, Massachusetts, Rice mengubah fokusnya ke biologi dan penelitian dasar.
Di Institut Teknologi California, ia belajar biokimia di laboratorium ahli virologi Amerika James Strauss.
Rice memfokuskan penelitian pascasarjana pada virus RNA, khususnya virus Sindbis yang dibawa oleh nyamuk menyebabkan demam dan nyeri sendi pada manusia.
Karya Rice untuk menjelaskan urutan genetik protein struktural virus Sindbis meletakkan dasar untuk karyanya dengan virus menular lainnya.
Setelah mendapatkan gelar doktor pada 1981, Rice tetap di Caltech (Institut Teknologi California) sebagai rekan postdoctoral.
Ia lalu mendirikan kelompok penelitiannya di Fakultas Kedokteran Universitas Washington, St Louis pada 1986 dan menjadi Profesor penuh pada 1995.
Sejak 2001, ia menjadi Profesor di Universitas Rockefeller, New York.
Selama 2001-2018 dia adalah Direktur Ilmiah dan Eksekutif, Pusat Studi Hepatitis C di Universitas Rockefeller.
3. Michael Houghton
