Internasional
Korea Selatan Khawatirkan Parade Militer Korea Utara, Rudal Balistik Antarbenua Ancam Negaranya
Korea Selatan (Korsel) pada Minggu (11/10/2020) mulai mengkhawatirkan parade militer Korea Utara yang memperlihatkan rudal balistik antarbenua (ICMB).
SERAMBINEWS.COM, SEOUL - Korea Selatan (Korsel) pada Minggu (11/10/2020) mulai mengkhawatirkan parade militer Korea Utara yang memperlihatkan rudal balistik antarbenua (ICMB).
Korsel mendesak Korea Utara untuk berkomitmen pada janji perlucutan senjata di masa lalu sambil mengungkapkan keprihatinan atas rudal jarak jauh oleh Korea Utara selama parade militer.
Selama perayaan yang menandai ulang tahun ke-75 partai yang berkuasa di Pyongyang pada Sabtu (10/102020), Korea Utara mengarak berbagai sistem senjata.
Termasuk dua rudal yang diperlihatkan untuk pertama kalinya kepada penonton asing.
Salah satunya adalah rudal balistik antarbenua yang lebih besar daripada ICBM milik Korut.
Lainnya kemungkinan adalah versi upgrade dari rudal yang dapat ditembakkan dari kapal selam.

• Azerbaijan Tuding Armenia Langgar Gencatan Senjata, Jet Tempur Serang Kota Terbesar Kedua
Beberapa ahli mengatakan itu bisa menjadi tiruan rudal yang sedang dikembangkan.
Pengungkapan mereka menunjukkan Korea Utara terus meningkatkan kemampuan senjatanya di tengah kebuntuan dalam diplomasi nuklir dengan Amerika Serikat.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan pihaknya mengungkapkan keprihatinan tentang fakta bahwa Korea Utara meluncurkan senjata termasuk apa yang dicurigai sebagai rudal balistik jarak jauh baru.
Sebuah pernyataan kementerian menuntut Korea Utara untuk mematuhi 2018 kesepakatan antar-Korea yang bertujuan untuk menurunkan permusuhan.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengeluarkan pernyataan terpisah yang mendesak Korea Utara untuk kembali ke pembicaraan guna menghasilkan kemajuan dalam komitmen masa lalunya.
• Bank Dunia Bantu Sudan, Atasi Kemiskinan Semakin Parah, Ini Jumlahnya
Untuk mencapai denuklirisasi atau perlucutan senjata nuklir dan perdamaian di Semenanjung Korea.
Setelah pertemuan darurat Dewan Keamanan Nasional, anggota dewan di Korea Selatan mengatakan akan terus menganalisis strategis senjata Korea Utara yang diungkapkan Sabtu.
Terutama meninjau kemampuan pertahanan Korea Selatan.
Hubungan antara Korea tetap tegang di tengah diplomasi nuklir yang menemui jalan buntu antara Pyongyang dan Washington.
Dalam pidatonya di parade militer, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memperingatkan akan sepenuhnya memobilisasi kekuatan nuklirnya jika diancam tetapi menghindari kritik langsung terhadap Washington.
• Sepakat Satu Kata, Enam Pimpinan Daerah dan DPRK, Wujudkan Provinsi ALA
Fakta bahwa Kim mempertahankan moratorium yang diberlakukan sendiri pada uji coba nuklir dan rudal jarak jauh menunjukkan dia masih ingin menjaga peluang diplomasi dengan AS tetap hidup.
Tetapi beberapa ahli mengatakan dia pada akhirnya akan melakukan uji senjata besar setelah pemilihan presiden AS pada November 2020.
Hal itu untuk meningkatkan pengaruhnya negosiasi baru dengan AS, siapa pun yang memenangkan pemilihan.(*)