Internasional
China Uji Covid-19 Terhadap 9 Juta Orang di Qingdao, Ini Penyebabnya
Otoritas kesehatan China akan menguji 9 juta orang di Kota Qingdao untuk virus Corona baru, Covid-19 dalam pekan ini.
SERAMBINEWS.COM, BEIJING - Otoritas kesehatan China akan menguji 9 juta orang di Kota Qingdao untuk virus Corona baru, Covid-19 dalam pekan ini.
setelah sembilan kasus yang terkait dengan rumah sakit ditemukan, pemerintah mengumumkan Senin (12/10/2020).
Pengumuman itu memecahkan rekor dua bulan berturut-turut dengan tidak ada transmisi virus yang dilaporkan di China, meskipun memiliki praktik untuk tidak melaporkan kasus tanpa gejala.
Partai Komunis yang berkuasa telah mencabut sebagian besar pembatasan dalam perjalanan dan bisnis, seperti dilansir AFP.
tetapi masih memantau para pelancong dan pengunjung ke gedung-gedung umum untuk mencari tanda-tanda infeksi.
Baca juga: Cuaca Buruk Masih Melanda Perairan Simeulue, Kapal Feri belum Beroperasi
Pihak berwenang sedang menyelidiki sumber infeksi yang ditemukan pada delapan pasien di Rumah Sakit Kota Qingdao dan satu anggota keluarga, kata Komisi Kesehatan Nasional.
“Seluruh kota akan diuji dalam lima hari,” kata NHC di akun media sosialnya.
China, tempat pandemi dimulai pada Desember 2019, telah melaporkan 4.634 kematian dan 85.578 kasus, ditambah sembilan kasus yang diduga belum dikonfirmasi.
Penularan virus terakhir yang dilaporkan di China adalah empat pasien yang ditemukan pada 15 Agustus 2020 di kota barat laut Urumqi wilayah Xinjiang.
Semua kasus yang dilaporkan sejak saat itu terjadi pada para pelancong dari luar daratan.
Baca juga: STIKes Muhammadiyah Laksanakan Orientasi Mahasiswa Baru Secara Daring
Partai yang berkuasa mencabut langkah-langkah pada April 2020 yang memutus sebagian besar akses ke kota-kota dengan total sekitar 60 juta orang termasuk Wuhan di China tengah.
Qingdao adalah pelabuhan dan kantor pusat yang sibuk bagi perusahaan termasuk Haier, pembuat peralatan utama, dan tempat pembuatan bir Tsingtao.
Pemerintah tidak memberikan indikasi apakah kasus terbaru berhubungan dengan perjalanan atau perdagangan.
Wisatawan yang datang dari luar negeri di Tiongkok masih harus menjalani karantina selama 14 hari.(*)
Baca juga: VIDEO Bupati Bireuen dan Dewan Teken Petisi saat Aksi Lanjutan Mahasiswa Tolak Omnibus Law