Internasional

Lebanon Menunjuk Tim Pembicaraan Perbatasan Laut dengan Israel

Pemerintah Lebanon, Senin (12/10/2020) mengumumkan nama-nama delegasi yang akan mengadakan pembicaraan tidak langsung akhir pekan ini dengan Israel.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Kapal militer Lebanon berpatroli di lepas pantai wilayah selatan Naqura yang berbatasan dengan Israel pada Minggu (11/10/2020). 

SERAMBINEWS.COM, BEIRUT - Pemerintah Lebanon, Senin (12/10/2020) mengumumkan nama-nama delegasi yang akan mengadakan pembicaraan tidak langsung akhir pekan ini dengan Israel.

Keduanya akan membahas sengketa perbatasan laut antara kedua negara.

Pengumuman oleh kantor Presiden Michel Aoun datang dua minggu setelah Lebanon dan Israel mencapai kesepakatan tentang kerangka kerja untuk pembicaraan yang dimediasi AS.

Pembicaraan dijadwalkan dimulai Rabu (14/10/2020) di markas besar pasukan penjaga perdamaian PBB di kota perbatasan Naqoura, Lebanon selatan.

Israel dan Lebanon tidak memiliki hubungan diplomatik dan secara teknis berada dalam keadaan perang.

Baca juga: UEA Hukum Warga Asing Pemegang Visa Kadaluwarsa

Mereka masing-masing mengklaim sekitar 860 kilometer persegi Laut Mediterania sebagai zona ekonomi eksklusif mereka sendiri.

Kantor Aoun mengatakan empat anggota delegasi Lebanon akan dipimpin oleh Brigadir Angkatan Udara. Jenderal Bassam Yassin.

Tiga anggota lainnya adalah Kolonel Angkatan Laut Mazen Basbous, pejabat perminyakan Lebanon Wissam Chbat dan ahli perbatasan Najib Massihi.

Menteri Energi Israel Yuval Steinitz akan memimpin delegasi Israel, menurut pejabat Israel.

Pejabat Lebanon telah memastikan untuk mengirim tim ahli untuk menunjukkan bahwa pembicaraan minggu ini dengan Israel murni bersifat teknis dan tidak berarti normalisasi apa pun antara kedua negara.

Kelompok militan Hizbullah Lebanon mengatakan pekan lalu pembicaraan itu tidak berarti rekonsiliasi dengan Israel.

Baca juga: Terkait Sengketa Tanah, Pemkab Aceh Barat Siapkan Tim Penyelesaian Konflik Warga dan PT PAAL

Sebuah pernyataan dari blok Hizbullah di parlemen pekan lalu mendefinisikan perbatasan kedaulatan nasional adalah tugas negara Lebanon.

Pembicaraan itu akan membuat delegasi Lebanon berbicara melalui pejabat PBB dan AS kepada Israel.

Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Timur Dekat David Schenker, diplomat tertinggi AS untuk Timur Tengah, diperkirakan berada di Lebanon menjelang pembicaraan untuk menghadiri sesi pembukaan.

Pembicaraan itu dilakukan ketika Lebanon sedang melewati krisis ekonomi dan keuangan terburuk dalam sejarah modernnya.

Beirut berharap penemuan minyak dan gas di wilayah perairannya akan membantunya keluar dari krisis.

Lebanon memulai pengeboran lepas pantai awal tahun ini dan diperkirakan akan memulai pengeboran gas di wilayah sengketa dengan Israel dalam beberapa bulan mendatang.

Lebanon dan Israel mengadakan pertemuan tidak langsung tripartit bulanan di Naqoura untuk membahas pelanggaran di sepanjang perbatasan mereka.

Baca juga: Aksi Humanis Perwira Polisi Ini di Tengah Massa Bikin Suasana Demo Jadi Menyejukkan

Negar tersebut juga mengadakan negosiasi tidak langsung pada 1990-an ketika negara-negara Arab dan Israel bekerja untuk mencapai kesepakatan perdamaian.

Meskipun Palestina dan Yordania menandatangani perjanjian dengan Israel, Lebanon dan Suriah tidak.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved