Berita Pidie

Lagi Trend, Emak-Emak di Tangse Pidie Ramai-Ramai Jual Bunga, Ini Kisaran Harganya

Setiap hari emak-emak mampu meraup dari hasil penjualan tanaman hias Rp 500 ribu hingga 1 juta.

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/MUHAMMAD NAZAR
Emak-emak ramai-ramai jual bunga di pingir jalan nasional Tangse-Geumpang, Pidie, Senin (12/10/2020). SERAMBINEWS.COM/ MUHAMMAD NAZAR 

Setiap hari emak-emak mampu meraup dari hasil penjualan tanaman hias Rp 500 ribu hingga 1 juta.

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI- Emak-emak di dataran tinggi Kecamatan Tangse, Pidie menjual bunga atau tanaman hias di pinggir ruas jalan nasional.

Aktivitas baru dijalankan emak-emak di Tangse, mengingat tanaman hias lagi trend yang kini digandrungi kaum wanita.

Bunga yang dijual emak-emak itu yang diacari di pegunungan Tangse.

Setiap hari emak-emak mampu meraup dari hasil penjualan tanaman hias Rp 500 ribu hingga 1 juta.

Baca juga: IPPAT Minta Eksekutif dan Legislatif Aceh Optimalkan Kekhususan Aceh

Baca juga: Besok Puluhan Personel Kodim Aceh Utara Jalani Rapid Test Kedua, Ini Pesan Dandim

Baca juga: Tujuh Unit Rumah Porak-Poranda Dihantam Angin Kencang di Aceh Besar

Sri Wahyuni (24) dan Dewi (35) warga Ulee Gunong, Kecamatan Tangse, kepada Serambinews.com, Senin (12/10/2020) mengatakan, beragam jenis bunga yang dijual emak-emak di pinggir jalan nasional.

Antara lain gelombang cinta, lilin mawar, keladi, lilin serih, segicek, janda bolong dan beragam jenis bunga lainnya.

Sebut Sri, harga bunga dijual berfariasi, mulai dari Rp 10 ribu hingga 1 juta per pot.

" Pembeli bunga dari Banda Aceh, Bireuen, Lhokseumawe dan warga lokal.

Bunga banyak terjual saat Sabtu dan Minggu karena warga pergi ke tempat rekreasi," jelasnya.

Ia menyebutkan, setiap hari emak-emak mampu menjual tanaman hias dari Rp 300 ribu hingga 1 juta.

" Saat awal-awal viral bunga, kita terkadang sampai Rp 1 juta.

Makanya sekarang semakin ramai wanita di Tangse menggeluti aktivitas baru sebagai pedagang bunga," jelas Sri didampingi Nurani dan Dahrul.

Menurutnya, bunga yang dijual itu sebagian dibeli dari warga dan sebagian lagi dicari di kebun maupun di lereng pegunungan Tangse.

Dengan hasil dari penjualan bunga bisa membantu kebutuhan keluarga di tengah pandemi Covid-19. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved