Viral Medsos
Viral Curhat Kuli Bangunan Saat Covid-19 dan Demo: BLT tak dapat, Aturan tak Pernah Condong ke Kami
Badai pandemi Covid-19 yang masih saja bergejolak di Indonesia memang memberi dampak yang buruk terhadap seluruh lapisan masyarakat
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
Para buruh bangunan lewat curhatan itu juga menyinggung soal penerima bantuan di masa pandemi Covid-19 saat ini.

Mereka merasa tidak diprioritaskan atau masuk dalam daftar penerima bantuan, seperti beberapa pihak lainnya.
Kendati demikian, hal itu juga tidak mendorong niat mereka untuk melakukan aksi demo.
Baca juga: Kisah Sedih - Bocah Peluk Erat Mayat Ibu, Ternyata Sudah 2 Tahun Diabaikan Ayahnya
Pasalnya, mereka menyadari bahwa mereka bukanlah prioritas.
Mereka juga paham dengan kondisi mereka yang sudah terbiasa berjuang.
"Yang dipikirkan waktu pagebluk corona pun tak tercantum dalam daftar prioritas penerima bantuan.. ya.. tidak seperti ojol..dan UMKM.. tpi kami ga demo..,"
"Karena kami sadar kami bukan prioritas dan kami sudah terbiasa berjuang," sambungnya.
Baca juga: Viral Video Bupati Joget dan Nyanyi Dengan Wanita ASN Tanpa Masker di Kondangan
Curhatan itu pun ditutup dengan doa bagi seluruh buruh bangunan agar senantiasa dapat terus berjuang demi kehidupan mereka.
Termasuk untuk bisa sabar, ikhlas, dan terus berdoa mendampingi usaha yang mereka lakukan.
"Moga semua kuli bangunan slalu sehat dan bisa slalu berjuang dlm Hidup. Ikhtiar .sabar.ikhlas. dan berdoa.," tutupnya.
Curhatan yang dibagikan oleh pengguna Facebook Kang Mas Bagus Sujiwo dengan itu pun berhasil menyentuh hati warganet.
Banyak ucapan dukungan serta semangat yang mengalir dari komentar warganet.
Kolom komentar curhatan itu juga disambut dengan berbagai foto aktivitas para buruh bangunan ketika tengah menjalani tugasnya.
Baca juga: Viral Ibu Meninggal Dunia Sehingga Nenek Besarkan Cucu Sampai Memiliki Tiga Anak
Baca juga: Pramugari Selundupkan Heroin dalam Bra dan Celana Dalam, Ternyata 3 Bulan Berlatih Demi Butuh Uang
Seperti misalnya saat mereka beristirahat untuk mengisi perut, namun dalam kondisi pakaian dan tubuh yang masih kotor.
Serta berbagai tugas berbahaya lainnya yang mereka kerjakan. (Serambinews.com/Yeni Hardika)