Internasional
Perdana Menteri Palestina: 'Tolong Kami Ya Tuhan, Jika Donald Trump Kembali Jadi Presiden AS"
Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh, Selasa (13/10/2020) mengatakan akan menjadi bencana bagi rakyatnya dan dunia pada umumnya.
SERAMBINEWS.COM, RAMALLAH - Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh, Selasa (13/10/2020) mengatakan akan menjadi bencana bagi rakyatnya dan dunia pada umumnya.
Dia mengatakan hal itu akan terjadi jika Presiden Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS bulan depan.
Perdana Menteri Mohammad Shtayyeh mengatakan dalam empat tahun terakhir ini, pemerintahan Trump telah sangat merugikan Palestina.
"Jika kita akan hidup empat tahun lagi dengan Presiden Trump, kami meminta pertolongan dari Tuhan," katanya.
"Tuhan akan menolong kami, Tuhanjuga membantu Anda dan seluruh dunia," kata Shtayyeh.
Dia mengulangi komentar yang dia buat sehari sebelumnya dalam pertemuan jarak jauh dengan anggota parlemen Uni Eropa.

Baca juga: Anwar Ibrahim Temui Raja Malaysia Untuk Geser PM Muhyiddin Yassin dan Membentuk Pemerintahan Baru
Komentar tersebut sebelumnya diposting di halaman Facebook, lansir AP, Selasa (13/10/2020).
Warga Palestina secara tradisional menahan diri untuk tidak mengambil posisi yang eksplisit dalam pemilihan presiden Amerika.
Komentar Shtayyeh mencerminkan rasa putus asa di pihak Palestina setelah serangkaian tindakan AS yang membuat mereka melemah dan terisolasi.
Palestina memutuskan hubungan dengan Trump setelah mengakui Jerusalem yang diperebutkan sebagai ibu kota Israel pada akhir 2017.
Kemudian memindahkan Kedutaan Besar Amerika ke kota suci itu.
Trump juga telah memotong ratusan juta dolar bantuan Amerika untuk Palestina, menutup kantor diplomatik Palestina di Washington.
Membuat rencana Timur Tengah tahun ini yang sebagian besar menguntungkan Israel.
Palestina telah menolak rencana itu begitu saja.
Baca juga: Aceh Tengah Sambut Program Kotaku, untuk Pengentasan Kawasan Kumuh
Pemerintahan Trump juga telah membujuk dua negara Arab, Uni Emirat Arab dan Bahrain, untuk menjalin hubungan diplomatik penuh dengan Israel.
Bahkan, Trump berjanji negara-negara Arab lainnya akan mengikutinya.
Kesepakatan ini telah melemahkan konsensus tradisional Arab bahwa pengakuan Israel hanya datang sebagai imbalan atas kesepakatan damai Israel-Palestina, sumber yang langka bagi Palestina.
Shtayyeh berharap kemenangan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden akan meningkatkan prospek untuk kesepakatan damai.
“Jika hal-hal akan berubah di Amerika Serikat, saya pikir ini akan mencerminkan dirinya secara langsung pada hubungan Palestina-Israel,” katanya.
"Dan itu juga akan mencerminkan dirinya pada hubungan bilateral Palestina-Amerika," tambahnya.(*)
Baca juga: Tuan Kebal Trump Kembali ke Jalur Kampanye dengan Raungan Keras