Kesehatan
4 Jenis Makanan yang Sebaiknya Dihindari Penderita Depresi, Apa Saja?
Kabar baiknya, sejumlah penelitian telah membuktikan depresi bisa diatasi dengan menerapkan pola makan sehat.
Kabar baiknya, sejumlah penelitian telah membuktikan depresi bisa diatasi dengan menerapkan pola makan sehat.
SERAMBINEWS.COM - Jika Anda terlalu banyak beban pikiran bisa berujung pada kondisi depresi.
Sebaiknya meredam persoalan dengan memperbanyak ibadah dan menjalani hidup dengan penuh kesabaran.
Cobaan datang silih berganti agar dapat dilalui dengan tabah.
Depresi adalah salah satu gangguan mental yang tak bisa disepelekan.
Selain itu, gangguan ini juga berakibat pada maslah fisik.
Bahkan akan muncul keinginan bunuh diri.
Kabar baiknya, sejumlah penelitian telah membuktikan depresi bisa diatasi dengan menerapkan pola makan sehat.
Baca juga: Jelang Hadapi UEA, Bima Sakti Mantap dengan Kerangka Timnas U-16 Indonesia
Baca juga: Dokter Gigi Hilang Uang Rp 400 Juta, di Rekening Disisakan Rp 500 Ribu, Berawal Ditelpon Pria
Baca juga: Simak, 10 Makanan Peningkat Daya Tahan Tubuh Secara Alami, Semangka hingga Almond
Menurut laporan pakar kesehatan holistik, Maxine Barish Wreden, yang dipublikasikan dalam laman Sutter Health, pola makan yang buruk hanya akan memperparah stres dan depresi.
"Untuk meningkatkan kesehatan mental Anda, fokuslah makan banyak buah dan sayuran bersama dengan makanan yang kaya asam lemak omega-3, seperti salmon," ucap dia.
Wreden juga menyarankan kita untuk memperbanyak makanan yang membantu menjaga fungsi otak, seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
"Diet sehat bisa lebih efektif untuk mengobati depresi daripada obat resep," tambahnya.
Selain itu, ada sejumlah jenis makanan tertentu yang bisa semakin memperburuk gejala depresi.
Itu sebabnya, penderita depresi harus menghindari makanan tersebut. Berikut makanan yang sebaiknya dijauhi oleh penderita depresi:
1. Alkohol
Banyak orang melampiaskan kecemasan dan kesedihannya dengan alkohol. Padahal, alkohol justru semakin memicu serangan depresi dan kecemasan.
Sering mengkonsumsi alkohol dalam jumlah besar dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut, seperti kecelakaan, masalah keluarga, kehilangan pekerjaan, dan gangguan kesehatan.
Riset dari National Cancer Institute juga membuktikan konsumsi alkhol, meski hanya satugelas sehari, dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker.
Padahal, kondisi kesehatan yang buruk juga bisa menyebabkan depresi lebih lanjut.
2. Makanan olahan
Mengonsumsi makanan olahan memang terasa nikmat, apalagi saat suasana hati sedang buruk.
Namun, banyak riset menunjukkan orang yang mengonsumsi terlalu banyak makanan olahan tinggi risikonya untuk mengalami depresi daripada mereka yang sering mengonsumsi makanan segar.
Makanan olahan, terutama yang tinggi gula dan karbohidrat olahan, dapat meningkatkan risiko depresi.
Ketika seseorang makan karbohidrat olahan, tingkat energi tubuh meningkat dengan cepat sekaligus menurun dalam waktu singkat.
Cara terbaik adalah memilih makanan segar, padat nutrisi, dan utuh. Jenis makanan tersebut mampu menyediakan sumber energi yang stabil dari waktu ke waktu.
3. Lemak tak sehat
Lemak tak sehat dapat memicu peradangan, dan juga dapat mengganggu fungsi otak serta memperburuk gejala depresi.
Berikut jenis lemak yang harus dihindari:
lemak trans, yang ada pada makanan olahan
lemak dalam daging merah dan olahan.
4. Produk tinggi kafein
Kafein memang bisa menjadi stimulan dan sumber antioksidan. Namun, terlalu banyak mengonsumsinya justru dapat meningkatkan perasaan cemas, stres, dan depresi.
Kafein berlebihan juga bisa mempengaruhi kualitas tidur kita. Padahal, kualitas tidur yang buruk sangat berbahaya bagi kondisi mental dan fisik kita.
Sebagai solusinya, konsumsi kafein secukupnya dan hindari produk tinggi kafein, seperti minuman berenergi.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Mengenal 4 Jenis Makanan yang Sebaiknya Dihindari Penderita Depresi, Apa Saja?,