Internasional
Guru Sejarah Tunjukkan Karikatur Nabi, Remaja Chechnya Jadi Tersangka Pemenggalan Guru di Prancis
Seorang tersangka yang ditembak mati oleh polisi setelah pemenggalan seorang guru sejarah di dekat Paris adalah seorang pengungsi Chechnya berusia 18
SERAMBINEWS.COM, PARIS - Seorang tersangka yang ditembak mati oleh polisi setelah pemenggalan seorang guru sejarah di dekat Paris adalah seorang pengungsi Chechnya berusia 18 tahun.
Sebelumnya, Badan Intelijen Prancis tidak mengetahui pelaku yang memposting klaim tanggung jawab yang mengerikan di media sosial beberapa menit setelah serangan itu, kata para pejabat. Sabtu (17/10/2020).
Kantor kejaksaan Anti-Terorisme Prancis mengatakan pihak berwenang yang menyelidiki pembunuhan Samuel Paty di Conflans-Sainte-Honorine pada Jumat (16/10/2020) menangkap sembilan tersangka.
Termasuk kakek sang remaja, orang tua dan saudara laki-lakinya berusia 17 tahun, lansir AP, Minggu (18/10/2020).
Guru naas itu Paty telah membahas karikatur Nabi Muhammad di kelasnya, yang mengarah ke ancaman, kata pejabat polisi.
Islam melarang gambar Nabi, menyatakan itu mengarah pada penyembahan berhala.
Baca juga: Harimau Betina Memeluk Pohon Ditetapkan Sebagai Foto Terbaik Wildlife Photographer of the Year 2020
Para pejabat tidak dapat disebutkan namanya karena tidak berwenang untuk membahas penyelidikan yang sedang berlangsung.
Jaksa Anti-Terorisme Prancis Jean-Francois Ricard mengatakan penyelidikan pembunuhan dengan motif tersangka teroris telah dibuka.
Ricard mengatakan kepada wartawan bahwa tersangka kelahiran Moskow, yang telah diberikan izin tinggal 10 tahun di Prancis sebagai pengungsi pada Maret 2020.
Tersangka dipersenjatai dengan pisau dan airsoft gun untuk menembakkan butiran plastik.
Saudara tirinya bergabung dengan kelompok ISIS di Suriah pada 2014, kata Ricard.
Dia tidak menyebutkan namanya, dan tidak jelas di mana dia sekarang.
Jaksa penuntut mengatakan teks yang mengklaim bertanggung jawab dan foto korban ditemukan di telepon tersangka.
Dia juga membenarkan bahwa akun Twitter dengan nama Abdoulakh A adalah milik tersangka.
Pelaku memposting foto kepala yang dipenggal beberapa menit setelah serangan bersama dengan pesan "Saya telah mengeksekusi salah satu anjing dari neraka yang berani menjatuhkan Muhammad."