Lifestyle

Kepribadian Dapat Berubah Seiring Ketidaknyamanan Bekerja Dalam Waktu Lama

Ketidaknyamanan pekerjaan dalam waktu lama dapat mengubah kepribadian seseorang, menurut sebuah penelitian terhadap 1.046 warga Australia.

Editor: M Nur Pakar
MyModernMet.com
Ilustrasi pekerjaan 

SERAMBINEWS.COM, MELBOURNE - Ketidaknyamanan pekerjaan dalam waktu lama dapat mengubah kepribadian seseorang, menurut sebuah penelitian terhadap 1.046 warga Australia.

Penelitian dilakukan selama sembilan tahun, dari 2005 hingga 2013, oleh para peneliti dari RMIT University Melbourne Australia.

Penelitian ini mengukur variabel seperti kendali atas waktu seseorang, stres terkait pekerjaan, dan perubahan kepribadian.

Seiring waktu, mereka yang tetap pada posisi yang dianggap terancam melaporkan perubahan dalam cara memandang kehidupan dan realitas mereka sendiri.

Menjadi kurang menyenangkan dan juga kurang teliti, studi menemukan.

Temuannya dipublikasikan dalam Journal of Applied Psychology pada Februari 2020, lansir TimesNow, Sabtu (17/10/2020).

Baca juga: Seniman Lebanon Nadim Choufi Sangat Menghargai Waktu, Mempengaruhi Hidup Seseorang

"Beberapa orang mungkin percaya bahwa pekerjaan yang tidak aman meningkatkan produktivitas karena pekerja akan bekerja lebih keras untuk mempertahankan pekerjaan mereka," kata rekan penulis laporan Lena Wang dalam sebuah pernyataan.

"Tetapi penelitian kami menunjukkan hal ini mungkin tidak akan terjadi jika ketidaknyamanan pekerjaan tetap ada," tambahnya.

Ketika ekonomi di seluruh dunia turun di tengah pandemi, ditambah dengan otomatisasi yang lebih besar di sejumlah bidang yang lebih besar, penelitian ini memiliki implikasi bagi jutaan orang.

“Ini sama banyaknya dengan ketidaknyamanan pekerjaan yang dirasakan sebagai kontrak tidak aman yang sebenarnya,” kata pemimpin penulis studi Chia-Huei dalam sebuah pernyataan.

“Beberapa orang merasa gentar dengan sifat yang berubah dari peran mereka atau takut akan digantikan oleh otomatisasi," ujarnya.

"Pengusaha memiliki kemampuan untuk mengurangi ketakutan itu, misalnya dengan berinvestasi dalam pengembangan profesional, keterampilan, dan pelatihan," jelasnya.

Baca juga: Blackpink: Light Up the Sky: Kegembiraan dan Kecemasan Grup K-Pop

"Untuk saat ini, klien muda memberi tahu saya bahwa mereka bangun setiap pagi dengan kecemasan di atas kepala mereka, tentang apa yang akan terjadi pada pekerjaan mereka," kata psikolog Seema Hingorrany.

“Mereka berada di bawah tekanan untuk bekerja lebih lama, bekerja lebih baik dan tidak mengambil cuti," jelasnya.

Hal ini telah mengakibatkan pemikiran berlebihan yang kronis dan kondisi kecemasan yang hampir konstan tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved