Breaking News

Internasional

Siswa Sudah Peringatkan Guru Sejarah Prancis, Jangan Perlihatkan Karikatur Nabi Muhammad di Kelas

Seorang siswa Prancis mengatakan sudah memperingatkan gurunya tentang menunjukkan karikatur Nabi Muhammad, yang dianggap menghujat oleh umat Islam.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Bertrand GUAY
Orang-orang memegang plakat bertuliskan 'Saya seorang guru' dekat pintu masuk sekolah menengah di Conflans-Sainte-Honorine, 30 km baratlaut Paris, Sabtu (17/10/2020). 

“Kami bilang kepada guru tidak baik menampilkan foto seperti ini dan itu akan menimbulkan masalah besar,” kata Lusiela.

"Ini bukan karikatur yang harus Anda tunjukkan di depan kelas, karena ada Muslim di kelas," tambahnya.

Baca juga: VIDEO Wali Kota Dapat Kejutan di Upacara HUT ke-19 Kota Langsa

Sembilan orang ditahan untuk diinterogasi sebagai bagian dari penyelidikan, termasuk empat anggota keluarga penyerang, kata juru bicara kantor kejaksaan anti-terorisme Prancis, Sabtu.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Samuel adalah korban serangan teroris Islam, berbicara dari tempat kejadian pada Jumat (16/10/2020) malam.

"Salah satu warga kami dibunuh hari ini karena dia mengajar, dia mengajar murid-muridnya tentang kebebasan berekspresi," kata Macron kepada wartawan.

"Rekan kami diserang secara mencolok," katanya.

"Mereka tidak akan menang ... Kami akan bertindak. Dengan tegas, dan cepat. Anda dapat mengandalkan tekad saya," ujar Macron.

Serangan itu terjadi ketika pemerintah Macron terus mengerjakan RUU untuk mengatasi radikal Islam.

Prancis memiliki populasi Muslim terbesar di Eropa Barat dengan hingga 5 juta anggota, Islam adalah agama terbesar kedua di negara itu.

Sebagian dari populasi itu terdiri dari orang Chechen.

Baca juga: Kapal Pengangkut Tiang Pancang dari China Kembali Masuk ke Aceh Jaya

Pada 1990-an, dua perang di Chechnya, sebuah republik Rusia yang didominasi Muslim di Kaukasus Utara, memicu gelombang emigrasi dan banyak yang melarikan diri ke Eropa Barat.

Para pemimpin Muslim di Prancis secara luas mengutuk insiden Jumat, yang menggemakan serangan lima tahun lalu di kantor majalah satir Charlie Hebdo.

Outlet tersebut menerbitkan karikatur Nabi Muhammad, melepaskan perpecahan yang masih mengganggu masyarakat Prancis.

Kurang dari sebulan yang lalu, seorang pria yang berasal dari Pakistan menggunakan pisau daging untuk menyerang dan melukai dua orang yang sedang merokok di luar kantor tempat Charlie Hebdo bermarkas pada saat serangan tahun 2015.

Kontroversi kartun itu muncul kembali bulan lalu ketika Charlie Hebdo memutuskan untuk menerbitkannya kembali bertepatan dengan dimulainya uji coba antek serangan 2015.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved