Kisah Yatim Bocor Ginjal
Derita Ilham, Anak Yatim Meuria Paloh Berjuang Melawan Liver dan Bocor Ginjal
Janda Afrina yang hidup dalam jerat kemiskinan hanya bisa pasrah menghadapi kondisi kesehatan putranya yang makin memburuk.
Penulis: Nasir Nurdin | Editor: Nasir Nurdin
"Jangankan untuk biaya mendampingi anaknya selama dirawat di rumah sakit, untuk makan sehari-hari saja susah. Terkadang keluarga ini juga harus hidup bergelap-gelap di rumah karena tak mampu bayar token listrik."
Laporan Nasir Nurdin | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Remaja yang masih duduk di kelas 2 SMK Lhokseumawe ini bernama Ilham (16). Sejak dua tahun lalu, anak yatim dari Gampong Meuria Paloh, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe tersebut didera penyakit yang akhirnya diketahui liver dan bocor ginjal. Kini, Ilham hanya bisa meronta melawan rasa sakit nan tak terperi.
Informasi tentang derita Ilham tersebut diposting oleh Bustami Abubakar dan Murizal Hamzah di grup WhatsApp FAMe Peduli Corona, Senin (19/10/2020) malam.
Penelusuran lebih lanjut yang dilakukan Serambinews.com melalui Zulfikar (tetangga yang juga saudara sepupu ibunda Ilham), terungkap berbagai cerita miris tentang remaja yang kini terbaring tak berdaya sambil melawan penyakit yang menggerogotinya.
Ilham merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan orangtua, Nasbi Karfiadi dan Afrina (38), warga Gampong Meuria Paloh, Dusun Keude Baroh, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe.
Baca juga: Viral Video Eksperimen Sosial Pada Anak: Lebih Kenal Influencer Dibanding Tokoh Penting Nasional
Ketika Ilham masih berusia 4 tahun, sang ayah meninggal. Jadilah dia bersama kakak perempuan dan adik laki-lakinya sebagai anak yatim yang diasuh oleh ibunda berstatus janda miskin.
Dalam jeratan kemiskinan itu, Ilham dan kedua saudaranya tetap bersekolah. Sang ibu harus bekerja keras seperti menjadi tukang cuci untuk menghidupi ketiga anaknya.
Baca juga: Belum Juga Bertarung di Kelas Berat, Adesanya Ejek Jon Jones Penakut
Dalam perjalanan waktu, Ilham tumbuh sebagai seorang remaja energik hingga dia duduk di bangku SMK. Ilham juga tercatat sebagai pemain sepakbola yang bergabung dalam klub Kuta Pase FC.
Awal penyakit menderanya
Dua tahun lalu, kata Zulfikar, sekembali dari mengikuti turnamen sepakbola di Malaysia, tiba-tiba kondisi Ilham lemah. Awalnya pihak keluarga mengira hanya keluhan lambung.
Penyakit yang mendera Ilham terungkap ketika keluar hasil lab dari RSU Cut Meutia Aceh Utara setelah dia dibawa ke praktik dr Darmadi di Lhokseumawe.
“Hasil lab ternyata Ilham menderita liver dan bocor ginjal,” kata Zulfikar.
Baca juga: Alex Marquez ‘On Fire’, Bos Repsol Honda Tak Menyesal Kehilangan Lorenzo
Sejak beberapa bulan terakhir Ilham harus keluar masuk rumah sakit. Kondisi kesehatannya terus memburuk. Perutnya semakin membesar. Dia juga kesulitan buang air besar maupun kecil. Ilham hanya bisa terbaring lemah sambil meronta menahan sakit.
“Harga sekali tebus obat tanpa BPJS bisa mencapai Rp 700.000 hingga Rp 800.000. Ini terlalu berat bagi ibundanya, karena untuk makan sehari-hari saja susah. Pihak keluarga dan tetangga juga tak menutup mata dengan kondisi ini, meski tidak bisa maksimal membantu,” ujar Zulfikar.
Kembali masuk RS
Pada Sabtu (17/10/2020), Ilham harus dilarikan ke RS Arun karena kondisinya terus memburuk. Perutnya juga semakin membesar.
Hingga Senin (19/10/2020) malam, Ilham masih dalam perawatan tim medis RS Arun di Ruang Seulanga Kamar 51.
Hasil lab dari RS Arun, menurut Zulfikar juga sudah keluar. Dokter menyarankan Ilham dirujuk ke RSUZA di Banda Aceh.
Baca juga: VIDEO Lapak Bunga Emak-Emak di Pidie Sepanjang Lintasan Tangse-Geumpang
“Sebenarnya pihak keluarga ingin secepatnya membawa Ilham. Namun ibundanya terkendala dengan ketiadaan uang untuk biaya selama mendampingi anaknya di rumah sakit. Begitu juga untuk kebutuhan hidup sehari-hari kedua anaknya yang tinggal di kampung,” ujar Zulfikar menggambarkan kondisi dilematis sang ibunda.
Berharap uluran tangan
Janda Afrina yang hidup dalam jerat kemiskinan hanya bisa pasrah menghadapi kondisi putranya. Jangankan untuk biaya mendampingi anaknya selama dirawat di rumah sakit, untuk makan sehari-hari saja susah. Terkadang keluarga ini juga harus hidup bergelap-gelap di rumah karena tak mampu bayar token listrik.
Menanggapi kondisi itu, beberapa warga Gampong Meuriah Paloh berharap ada bantuan dari para dermawan untuk meringankan beban orangtua Ilham yang sedang berusaha untuk kesembuhan anaknya.
Baca juga: PBB Siapkan Satu Miliar Jarum Suntik Vaksin Covid-19
Pihak keluarga tak hanya berharap bantuan dalam bentuk uang tapi apapun demi meringankan beban orangtua Ilham.
“Bagi yang bersedekah uang bisa langsung kepada keluarga atau transfer melalui rekening Bank Mandiri Syariah Nomor 7142884296 atas nama Zulfikar. Komunikasi dengan keluarga selalu terbuka melalui hp (Zulfikar) 08228101354 atau WhatsApp 085275200418,” kata Zulfikar sambil mengucapkan terima kasih atas kepedulian semua pihak kepada Ilham yang sedang berjuang melawan penyakitnya. (*)