Update Corona di Aceh Tengah
Disdik Aceh Tengah Siapkan Studio Khusus untuk Program Belajar Lewat Udara
Sudah beberapa bulan terakhir, proses belajar secara tatap muka di Kabupaten Aceh Tengah ditiadakan untuk menghindari semakin luasnya penyebaran virus
Penulis: Mahyadi | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Mahyadi I Aceh Tengah
SERAMBINEWS.COM, TAKENGON – Belum adanya kepastian tentang kapan berakhir penyebaran wabah Virus Corona Disease (Covid-19), membuat proses belajar mengajar secara tatap muka tak kunjung dilaksanakan di Kabupaten Aceh Tengah.
Alasannya, beberapa bulan terakhir terjadi peningkatan kasus positif di daerah itu.
Sudah beberapa bulan terakhir, proses belajar secara tatap muka di Kabupaten Aceh Tengah ditiadakan untuk menghindari semakin luasnya penyebaran virus corona.
Padahal, wacana belajar tatap muka sudah akan diberlakukan beberapa waktu lalu, tetapi dibatalkan karena jumlah warga yang terkonfirmasi positif terus bertambah.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh Tengah, Uswatuddin kepada Serambinews.com, Senin (19/10/2020) menyebutkan, proses belajar mengajar untuk SD dan SMP tetap dilakukan secara daring dan luring.
“Kami juga tetap melakukan komunikasi dengan kepala sekolah maupun guru, untuk mengevaluasi perkembangan belajar secara daring dan luring,” kata Uswatuddin.
Mengingat penyebaran Covid-19 belum berakhir, sebut Uswatuddin, sehingga belum bisa dipastikan, kapan proses belajar secara tatap muka dilakukan. Meski begitu, proses belajar secara daring dan luring akan terus ditingkatkan.
Baca juga: Digugat Cerai, Suami Ungkap Jatah Bulanan Nita Thalia Capai Puluhan Juta, Istri Pertama Menangis
Baca juga: Forum Masyarakat Kawasan DAS Krueng Aceh Minta Kebijakan Penataan Bantaran Krueng Aceh Dibatalkan
“Upaya lain, kami juga akan melakukan kerjasama dengan RRI untuk proses pembajaran melalui radio,” sebutnya.
Disisi lain, lanjut Kadisdik Aceh Tengah ini, untuk memaksimalkan proses pembelajaran di tengah wabah Covid-19, pihak dinas telah merencanakan untuk membuat studio khusus untuk proses belaja melalui udara.
“Khusus untuk SD dan SMP. Nanti, gurunya kita panggil untuk memberikan materi melalui studio yang sedang dalam proses perancangan,” lanjutnya.
Disisi lain, Uswatuddin, mendorong agar semua guru maupun kepala sekolah untuk bisa membuat inovasi tentang proses belajar secara during dan luring sehingga bisa memaksimalkan proses belajar.
“Memang yang paling bagus itu, belajarnya secara tatap muka. Cuma kondisi sekarang kan tidak mungkin, makanya kita maksimalkan belajar secara jarak jauh,” pungkasnya.(*)