Nasib Pollycarpus Pasang Badan dalam Pembunuhan Munir, Jualan Telur Asin dan Meninggal Karena Corona
Nama Pollycarpus Budihari Prijanto sore tadi meninggal dunia di RSPP Jakarta, karena terinfeksi Covid-19, Sabtu (17/10/2020).
Pembunuhan itu juga diyakini TPF melibatkan petinggi Badan Intelijen Negara (BIN) dan Garuda Indonesia.
Tanggal 1 Desember 2005, Pollycarpus dituntut penjara seumur hidup.
Namun Pollycarpus bersaksi tidak pernah mengontak Munir sebelum penerbangan dan sebenarnya hanya basa basi memberikan kursi di kelas bisnis.
Karena itulah Pada 20 Desember 2005, Pengadilan Negeri (PN) Jaksel memvonis Pollycarpus hanya 14 tahun penjara.
Setelah bebas, Pollycarpus membantah dirinya memasukkan racun arsenik ke makanan Munir.
"Itu juga saya ingin minta pembuktian juga sampai sekarang nggak bisa, itu nggak benar. Jadi kalau mau diotopsi dan lain-lain, itu nggak masuk, dan itu nggak matching semua.
Jadi waktu itu, tuduhannya dengan orange juice, tapi vonisnya dengan mie goreng sedangkan mie goreng nggak ada dalam surat dakwaan," ujarnya saat ditanya wartawan ketika bebas murni dari hukuman 14 tahun penjara, pada Kamis (29/08/2018)
Baca juga: Profil dan Rekam Jejak Pollycarpus, Eks Terpidana Kasus Munir Meninggal Akibat Covid-19
Baca juga: Mantan Terpidana Kasus Munir, Pollycarpus Meninggal Dunia Akibat Terinfeksi Covid-19
Partai Berkarya
Pollycarpus pernah dikaitkan dengan Partai Berkarya. Sekjen Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang yang pernah mengklaim Polly sebagai kader Partai Berkarya.
Saat itu, Maret 2018, Badaruddin berkata Pollycarpus terdaftar sebagai kader Partai Berkarya di Kabupaten Tangerang, Banten.
"Pak Polly ini mendaftar di salah satu kabupaten. Di Tangerang, Banten," ujar Badaruddin saat dikonfirmasi, Rabu (7/3/2018).
Namun, hal itu belakangan dibantah Pollycarpus.
"Partai Berkarya, saya nggak. Saya sudah declare sama Najwa Shihab waktu itu, memang diajak, tapi saya untuk politik, saya nggak membidangi. Jadi saya lebih suka kerja profesional, sesuai profesi saya.
Setelah bebas, Pollycarpus menyebutkan dirinya kembali ke dunia penerbangan.
"Sempat saya di PT Gatari, kemudian kita lagi ada rencana membuat, mengakuisisi usaha penerbangan juga ada rencana mendatangkan Zerocopter, yaitu sejenis pesawat helikopter yang ringan untuk keperluan seluruh daerah di Indonesia."