Daftar Rincian Utang Baru Pemerintah, Meroket 155 Persen Jadi Rp 810 Triliun

Kenaikan pembiayaan ini mencapai 155,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 317,9 triliun.

Editor: Amirullah
KOMPAS/JITET
Ilustrasi 

SERAMBINEWS.COM - Hingga akhir September 2020, pemerintah telah menambah pembiayaan atau utang baru sebesar Rp 810,8 triliun.

Kenaikan pembiayaan ini mencapai 155,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 317,9 triliun.

Nilai pembiayaan utang tersebut mencapai 66,4 persen dari target yang terdapat dalam Perpres 72 tahun 2020, yakni sebesar Rp 1.220 triliun.

"Pembiayaan Rp 810,8 triliun atau 66,4 persen, likuiditas cukup besar, tapi demand di bank masih rendah. Sehingga bank beli SBN dengan likuiditas yang baik," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers online APBN KiTa, Senin (19/10/2020).

Secara rinci, penarikan utang baru itu terdiri dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 790,6 triliun atau naik 139,2 persen dari September 2020.

Baca juga: Tepat 1 Tahun Pemerintahan Jokowi-Maruf: Segini Pertambahan Utang Luar Negeri Indonesia

Baca juga: Viral Nenek Tertawa Terbahak-bahak Saat Pegang Boneka Bebek

Baca juga: Nasa Plus, Smartphone Murah dari Advan Khusus untuk Anak Sekolah, Segini Harganya

Selain itu, ada juga pinjaman sebesar Rp 20,1 triliun atau turun 259,5 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Dia melanjutkan, dari SBN yang telah diterbitkan pemerintah itu, yang telah dibeli Bank Indonesia (BI) dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) I mencapai Rp 61,63 triliun.

Sedangkan dalam SKB II atau burden sharing sebesar Rp 320,81 triliun, terdiri dari pembiayaan untuk public goods Rp 229,68 triliun dan non-public goods Rp 91,13 triliun.

Lebih lanjut, dalam SKB II dalam rangka berbagi beban atau burden sharing untuk pembiayaan public goods itu mencapai 57,7 persen dari target sebesar Rp 397,56 triliun.

Sedangkan untuk pembiayaan non public goods itu mencapai 51,48 persen dari target Rp 177,03 triliun.

"Penerbitan SBN dengan SKB I (Surat Keputusan Bersama) kita dengan BI capai Rp 61,63 triliun, sedangkan SKB II dengan BI itu Rp 229,68 triliun," jelasnya.

()Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani pada Selasa (21/7/2020)mengatakan gaji ke-13 ASN direncanakan turun pada Agustus 2020. Foto: Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani berpidato saat menghadiri seminar Nota Keuangan APBN 2020 Mengawal Akuntabilitas Penerimaan Negara di Gedung Nusantara IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2019) (Tribunnews/JEPRIMA)

Baca juga: Intip! Rahasia Kulit Wajah Lebih Awet Muda dalam Semalam, Cuma Pakai Campuran Beras dan Madu

Baca juga: Tahanan Wanita di Penjara Khusus Mendadak Hamil, Padahal Tak Ada Pria, Terungkap Fakta dari Tes DNA

Baca juga: Bank Dunia Rilis Daftar Negara dengan Utang Luar Negeri Terbanyak, Indonesia Masuk 10 Besar

Sehingga dari sisi pembiayaan investasi sudah mencapai Rp 27,2 triliun per akhir September 2020.

Angka tersebut tersebar untuk investasi di Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Layanan Umum (BLU), dan lembaga lain, masing-masing mencapai Rp 11,3 triliun, Rp 11 triliun, dan Rp 5 triliun.

Total pembiayaan anggaran keseluruhan sampai akhir September sebesar Rp 784,7 triliun.

Sehingga berdasarkan total ini naik mencapai 154,9 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Halaman
12
Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved