Internasional

Dikirim dari Gitmo ke Uni Emirat Arab, Para Tahanan Takuti Yaman

Para tahanan Guantanamo atau Gitmo dijanjikan akan dikirim ke negara Muslim untuk rehabilitasi.

Editor: M Nur Pakar
AP/WikiLeaks
16 Dari 18 tahanan Yaman yang ditahan di Teluk Guantanamo dipindahkan beberapa tahun lalu oleh Amerika Serikat ke Uni Emirat Arab (UEA). 

Moss menyalahkan pemerintahan saat ini karena kurangnya keterlibatan, dengan mengatakan bahwa

“Emirat tahu bahwa pemerintahan Trump tidak peduli tentang apa yang mereka lakukan dengan orang-orang ini atau bagaimana mereka memperlakukan mereka dan ini memalukan."

Lee Wolosky adalah utusan khusus untuk penutupan Guantanamo dari 2015 hingga 2017, periode ketika Yaman dipindahkan ke UEA.

"Saya dengan tegas dapat menyangkal bahwa ada rencana untuk menahan orang-orang tersebut dalam tahanan setelah mereka dipindahkan dari tahanan AS," katanya dalam email.

Di bawah Trump, hanya satu tahanan, seorang Saudi, dipindahkan ke Arab Saudi untuk menjalani sisa hukumannya setelah dia menyetujui tawar-menawar pembelaan.

Di bawah Obama, total 197 dipindahkan ke negara lain, sementara 500 ditransfer oleh George W. Bush. Pangkalan AS sekarang memiliki 40 tahanan; sebagian besar ditahan tanpa dakwaan dan sepertiga adalah orang Yaman.

Katie Taylor adalah wakil direktur Reprieve grup yang berbasis di Inggris Raya dan koordinator proyek Life After Guantanamo grup.

Dia mengatakan kepada AP bahwa setelah mendokumentasikan kehidupan hampir 60 mantan tahanan di 25 negara.

"Saya harus mengatakan situasi yang dihadapi orang-orang yang dimukimkan kembali di UEA adalah yang terburuk dan paling meresahkan," katanya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved