Berita Aceh Tenggara
Anggota DPRA Minta Penanganan Jangka Pendek & Panjang untuk Sungai Alas, Kaget Lihat Kisah Nek Nenok
Ketua Fraksi Partai Golkar DPRA ini mengatakan Pemkab Aceh Tenggara, minimal harus bertindak jangka pendek dengan menyediakan sarana yang aman
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Mursal Ismail
Namun, apa yang dilakukan perempuan tua yang dikenal Nek Nenok bersama cucunya itu bukan untuk menyalur hobi, sebagaimana pecinta Arung Jeram.
Tetapi untuk mengais rezeki. Bagaimana tidak, Nek Nenok dengan semangat dan kegigihannya yang hanya menggunakan ban bekas, mengarungi sungai yang sangat dalam, deras, dan ganas ini.
Ia bersama cucu rutin menyeberangi sungai ini saat pergi ke ladang, pasalnya di tempatnnya tinggal tak ada jalan dan jembatan untuk menyeberangi sungai ini.
Risiko yang sangat tinggi, bahkan mengancam nyawanya dan cucunya tak membuatnya gentar demi mencari rezeki ke ladang.
Padahal biasanya sungai ini hanya bisa dilalui pakai perahu karet atau boat.
Sedangan Nek Nenok, ketika pergi ke ladangnya seluas 2.500 meter itu, harus menyeberangi aliran Sungai Alas menggunakan ban bekas tanpa pengaman tambahan lainnya.
Di satu ban bekas itu barang dan cucunya dia letakkan dan kemudian dia peluk ban bersama cucunya ketika menyebrang Sungai Alas.
Kedatangannya ke ladang untuk menanam sayur-mayur dan tanaman muda lainnya.
Namun, jika tak ada kegiata di ladangnya, ia menjadi buruh yang diupah untuk memanen jagung di ladang orang atau hal lainnya dia kerjakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya.
Sedangkan suaminya yang tua sudah lama sakit-sakitan, sehingga Nen Nenok menggantikan peran suaminya untuk mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan hidup mereka dan cucunya.
Entah sampai kapan akan berakhirnya derita Nek Nenok yang harus mempertaruhkan nyawanya dan cucunya mengarungi Sungai Alas demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Barang kali Nek Nenok juga hanya satu contoh di antara warga Alas lainnya yang bernasib sama. Semoga hal ini cepat teratasi. (*)