Internasional
Parlemen Israel Sepakati Normalisasi Hubungan dengan Bahrain
Kabinet Israel menyetujui kesepakatan normalisasi dengan negara Teluk Arab di Bahrain pada Minggu (25/10/2020).
SERAMBINEWS.COM, JERUSALEM - Parlemen Israel menyetujui kesepakatan normalisasi dengan negara Teluk Arab di Bahrain pada Minggu (25/10/2020).
Hanya sepekan setelah kedua negara sepakat untuk menjalin hubungan diplomatik formal.
Kesepakatan selanjutnya membutuhkan ratifikasi oleh Knesset, 120 kursi parlemen Israel.
Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan para menteri pemerintah memberi lampu hijau persiapan hubungan damai, diplomatik dan persahabatan antara Israel dan Kerajaan Bahrain.
Pemungutan suara Minggu (25/10/2020) sebagian besar merupakan formalitas setelah kedua negara pekan lalu setuju untuk membangun hubungan diplomatik.
Baca juga: Raja Bahrain Tetap Berkomitmen Bantu Kemerdekaan Palestina, Walau Sudah Buka Hubungan dengan Israel
Setelah penandatanganan perjanjian yang ditengahi AS pada bulan September 2020.
Kedua negara telah lama memendam kerja sama keamanan yang erat dan rahasia atas permusuhan bersama dengan rival regional Iran, lansir AP, Minggu (25/10/2020).
Uni Emirat Arab, yang menandatangani kesepakatan terpisah dengan Israel pada September, dan Bahrain kini menjadi negara Arab ketiga dan keempat yang menjalin hubungan diplomatik formal dengan Israel.
Mesir dan Jordania masing-masing menandatangani perjanjian damai dengan Israel pada 1979 dan 1994.
AS mengatakan Sudan juga mengambil langkah-langkah untuk mulai menormalisasi hubungan dengan Israel.
Baca juga: Pesawat Penumpang Israel Mendarat di Bahrain, Hanya Sepekan Setelah Buka Hubungan DIplomatik
Netanyahu mengatakan delegasi Israel akan menuju ke Bahrain untuk membahas kerja sama di banyak bidang, termasuk imigrasi, yang sedang kita diskusikan.
Warga Palestina telah mengkritik perjanjian tersebut sebagai pengkhianatan yang mengikis konsensus lama di dunia Arab.
Hubungan dengan Israel seharusnya hanya terjadi setelah pembentukan negara merdeka Palestina.(*)
Baca juga: Setelah Sudan, Trump Memprediksi Arab Saudi Akan Menjalin Hubungan dengan Israel