Siswa Berprestasi

Mengagumkan! 2 Siswa Aceh Raih Medali di Kompetisi Internasional Macau, Ini Nama dan Asalnya

Dalam kompetisi bidang Algoritma Scientist, dua siswa Aceh harus bersaing dengan ratusan siswa dari 160 negara di dunia.

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Nur Nihayati
Tekkomdik Aceh
Oka Hasana Agustiani dan Rafachinka Renjani R, siswa SMAN 1 Takengon yang meraih medali perak di kompetisi Macau Innovation and Invention Expo (MIIEX) 2020. Foto/Tekkomdik Aceh 

Dalam kompetisi bidang Algoritma Scientist, dua siswa Aceh harus bersaing dengan ratusan siswa dari 160 negara di dunia.

Muhammad Nasir I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Dua siswa Aceh kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat internasional.

Keduanya yaitu Oka Hasana Agustiani dan Rafachinka Renjani R, siswa SMAN 1 Takengon yang meraih medali perak di kompetisi Macau Innovation and Invention Expo (MIIEX) 2020.

Dalam kompetisi bidang Algoritma Scientist, dua siswa Aceh harus bersaing dengan ratusan siswa dari 160 negara di dunia.

Oka Hasana Agustiani dan Rafachinka Renjani R mengangkat judul penelitian GUKOP (Gula Kopi) berbahan dasar daging buah kopi sebagai  pencegah diabetes.

Dalam melakukan penelitiannya mereka dibimbing oleh Kepala SMAN 1 Takengon, Konadi Lingga M. Pd dan Guru Pembimbing, Hellyda Fitri S.Pd.

Baca juga: Pembuat Miniatur Kapal Feri Dapat Hadiah Sepeda Motor dari Pangdam IM

Baca juga: Jelang Maulid, Pertamina Tambah Penyaluran Elpiji 3 Kg hingga 2,7 Juta Tabung untuk Aceh

Baca juga: PDA Aceh Jaya Minta Pemkab Percepat Eksekusi APBK Perubahan

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs H Rachmat Fitri HD, MPA didampingi Kepala UPTD Balai Tekkomdik, T Fariyal, MM, Selasa (27/10) menyampaikan rasa bangganya atas torehan prestasi siswi-siswi Aceh di tingkat Internasional. Dia berharap prestasi ini bisa menjadi contoh dan motivasi  bagi siswa yang lain.

"Alhamdulillahirabbil 'alamin. Inilah hasil dari ikhtiar kita bersama untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing sesuai visi dan misi Pemerintah Aceh yaitu Aceh Carong," ujar Kadisdik Aceh ini.

Prestasi yang lahir ini, lanjutnya, merupakan buah dari ikhtiar para guru dan kepala sekolah yang konsisten melatih dan membina siswi agar berkompeten sesuai bakat dan keahliannya. Peran kepala sekolah dan guru sangatlah penting dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas.

"Dimasa pandemi Covid 19 kita mampu mencatatkan beragam prestasi dibidang pendidikan baik di tingkatan nasional maupun internasional. Hal ini membuktikan bahwa ikhtiar kita di ridhai oleh Allah SWT," ujar kepala dinas yang disapa Haji Nanda ini.

Rachmat Fitri mengajak para kepala sekolah dan guru untuk terus membina dan melatih siswa agar dapat mengembangkan bakat dan minatnya. Dengan begitu, katanya, maka target kelulusan siswa pada 10 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) favorit di Indonesia dapat terwujud di 2021. "Kita harus bekerja keras secara bersama-sama untuk meluluskan para siswa di Aceh ke PTN terbaik. Mudah-mudahan Allah meridhai semua hajat dan cita-cita kita semua," imbuhnya.

Sementara Kepala Bidang Pembinaan SMA dan PKLK Disdik Aceh, Zulkifli M. Pd menjelaskan judul yang diambil siswi tersebut berdasarkan fakta dan data terkini setelah dilakukan pengamatan secara mendetail.

"Seperti yang diketahui bahwa penyakit diabetes terjadi salah satunya karena mengkonsumsi makanan yg mengandung gula yaitu sukrosa dan glukosa secara berlebihan. Diabetes dapat ditandai dengan kadar gula (glukosa) didalam darah tinggi," jelasnya.

Penelitian ini, lanjut Zulkifli, dilakukan karena berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Aceh Tengah bahwa penderita diabetes di daerah itu semakin meningkat setiap tahunnya. Maka dari itu, perlu dilakukan pengkajian pengganti gula yang rendah glukosa.

"Metode yg digunakan adalah laboratory research dan hasil yg didapatkan adalah gula kopi dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti gula pasir dan dapat mengurangi resiko terkena penyakit diabetes karena kandungan glukosa dan sukrosa yg rendah," jelasnya.

Kabid Pembinaan SMA dan PKLK mengupas bahwa Kompetisi MIIEX merupakan  Sains Internasional yang diprakarsai Macao Innovation and Invention Association (MIIA) yang terselenggara atas kerjasama organisasi-organisasi invention dunia.

"Kompetisi ini diikuti oleh 160 negara di dunia dari semua tingkatan mulai dari pelajar, mahasiswa hingga akademisi. Sebuah kebanggaan bagi Indonesia, khususnya Aceh berhasil menjuarai kompetisi ini," imbuhnya.

Pihaknya juga berterimakasih kepada Kacabdin, kepala sekolah juga para guru dan teristimewa buat siswi-siswi yang sudah berusaha dengan kesungguhan sehingga bisa meraih yg terbaik untuk Negara Indonesia.

"Kita juga mengharapkan kepada siswi tersebut untuk dapat terus mengembangkan potensi yang sudah ada sehingga nanti bisa menjadi penelitian yang hebat untuk tingkat Internasional dan Insyallah kita bisa meraih hal tersebut," tutup Zulkifli, M. Pd. (*)

Berikut rangkuman peraih medali dari Indonesia :

1. SMAN 1 Takengon Aceh : medali perak

2. SMPN 19 Semarang : Medali Perak

3. MAN 1 Samarinda : Medali perak

4. SMAN 1 Teras : Medali Perunggu

Berikut profil peraih medali perak dari SMAN 1 Takengon, Aceh Tengah, yaitu :

Nama   : Oka Hasana Agustiani

Ttl         : Takengon, 11 Agustus 2003

Alamat : Tensaren

Nama Ayah : Alm. Syamsuddin

Nama Ibu    : Junaini S.Sos

Cita-cita       : Dokter

Nama : Rafachinka Renjani R

Ttl : Takengon,22 November 2003

Alamat : Jln Lebekader No.228,Takengon

Nama Orang Tua:

Ayah: Ramadhian Fitra S.E

Ibu : Simahati S.K.M,M.A.P

Cita - cita : Dokter

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved