Luar Negeri

Putra dari Seorang Misionaris Diculik di Niger, Keberadaan Korban Masih Misterius

Orang Amerika itu, seorang putra dari misionaris bernama Bruce Walton yang telah tinggal di Niger selama beberapa tahun.

Editor: Faisal Zamzami
Ilustrasi 

SERAMBINEWS.COM, NIAMEY - Seorang warga negara Amerika telah diculik di Niger Selatan, ungkap pejabat senior negara kepada AFP, Selasa (27/10/2020).

Orang Amerika itu, seorang putra dari misionaris bernama Bruce Walton yang telah tinggal di Niger selama beberapa tahun.

Putra Walton yang diketahui bernama Philip Walton diculik di sebuah taman di pinggiran desa Massalata.

Massalata, sebuah desa yang jaraknya 400 kilometer di bagian timur ibu kota Niamey, ujar pejabat polisi Departemen Birni Nkonni, Ibrahim Abba Lele.

Awalnya Abba Lele mengatakan bahwa yang diculik adalah sang misionaris tetapi kemudian mengoreksi bahwa yang diculik adalah anak lelakinya.

Philip diculik oleh enam pria bersenjatakan Kalashnikov.

Kelompok bersenjata itu berangkat dengan 3 sepeda motor menuju perbatasan menurut saksi yang dikonfirmasi kepala desa, Ibrahim Dagual.

"Pada malam hari, (sebanyak) enam pria, kemungkinan (dari etnis) Fulani, datang dengan berjalan kaki," kata Walton merujuk pada kelompok etnis nomaden yang juga dikenal sebagai Peuls.

"Mereka mencari uang di rumah tetapi tidak cukup. Hanya ada 20.000 franc CFA (Rp526.818).

Setelah itu, mereka pergi bersamanya," kata Walton kepada radio lokal Niyya.

"Keenam pria itu bersenjata," kata Walton, menambahkan bahwa mereka berbicara dalam bahasa Hausa dengan beberapa kata dalam bahasa Inggris.

Baca juga: Viral Video Mahasiswa Diduga Diculik Polisi saat Demo Tolak UU Cipta Kerja, Kini Sedang Diselidiki

Baca juga: Gubernur Michigan Nyaris Diculik Enam Orang, Terbongkar Plot Penculikan Kelompok Sayap Kanan

Philip Walton telah tinggal di Massalata bersama istri dan seorang anak selama dua tahun, menurut sang ayah, Bruce Walton.

Bruce Walton sendiri tinggal di Birni Nkonni dan telah berada di Niger selama hampir 30 tahun.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan pihak mereka mengetahui adanya penculikan yang menimpa seorang warga Amerika di Niger.

"Kami memberikan keluarga mereka semua kemungkinan bantuan konsuler," kata departemen tersebut.

Sampai berita ini ditayangkan, belum ada kabar lanjutan tentang hilangnya anak dari misionaris tersebut.

Niger terletak di jantung Sahel yang luas dan miskin, yang sedang berjuang melawan pemberontakan ekstremis yang telah merenggut ribuan nyawa dan mengusir ratusan ribu orang dari rumah mereka.

Beberapa orang Barat saat ini menjadi sandera di wilayah tersebut.

 Orang-orang itu termasuk pekerja bantuan Amerika Jeffery Woodke, yang diculik di pusat kota Abalak pada Oktober 2016 dan diyakini telah dibawa ke negara tetangga Mali.

Presiden Niger, Mahamadou Issoufou, mengatakan pada September tahun lalu bahwa dia mendapat informasi tentang Woodke yang masih hidup dan dalam keadaan sehat.

Tiga orang Eropa, termasuk pekerja LSM Perancis berusia 75 tahun Sophie Petronin, dibebaskan oleh penculik mereka di Mali awal bulan ini di bawah pertukaran tahanan yang diatur oleh pemerintah Mali.

Baca juga: Arab Saudi Santuni Keluarga Petugas Kesehatan Meninggal Akibat Covid-19, Mencapai Rp 2 Miliar

Baca juga: Kemenkes Arab Saudi Desak Warga Bergejala Covid-19 Segera ke Rumah Sakit

Baca juga: Rombongan Tuha Peuet Syamtalira Bayu Prihatinkan Kondisi Makam Raja Aceh di Tumbo Baro

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Putra dari Seorang Misionaris Diculik di Niger",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved