Berita Aceh Besar
Petani Keluhkan Kosongnya Pupuk Subsidi kepada Anggota DPRA, Ini Kata Pengecer dan Distabun Aceh
Padahal menurut mereka pupuk-pupuk ini sangat dibutuhkan saat ini karena di daerah tersebut sudah selesai masa tanam padi.
Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
Padahal menurut mereka pupuk-pupuk ini sangat dibutuhkan saat ini karena di daerah tersebut sudah selesai masa tanam padi.
Laporan Herianto | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pengurus kelompok tani di Kecamatan Lhoknga dan Lepung, Aceh Besar, mengeluhkan kosongnya pupuk subsidi jenis urea, NPK, SP 36, Za, dan lainnya di toko pengecer.
Padahal menurut mereka pupuk-pupuk ini sangat dibutuhkan saat ini karena di daerah tersebut sudah selesai masa tanam padi.
Keluhan ini disampaikan Ketua Kelompok Tani di Kecamatan Lhoknga, Tgk Ramli Harun kepada Anggota DPRA, Abdurrahman Ahmad.
Tepatnya saat politisi Gerindra melakukan monitoring terhadap penyaluran pupuk subsidi musim tanam padi rendeng 2020/2021 di Kecamatan Lhoknga dan Leupung, Aceh Besar, Sabtu (31/10/2020).
“Saat ini petani yang sudah selesai tanam padi di sawah butuh pupuk subsidi, tapi di toko pengecernya belum tersedia,“ kata Ramli Harun.
Baca juga: 7 Fakta Pengantin Pria Mirip Jokowi, Sukiman dan Rohani Menikah usai Kenal 2 Hari, Mahar 2 Gram Emas
Baca juga: KABAR Terbaru soal Jadwal Pencairan BLT Subsidi Gaji Gelombang 2, Ini Penjelasan Ida Fauziah
Baca juga: Kebutuhan Elpiji Meningkat di Bulan Maulid
Keluhan yang sama disampaikan Bukhari, petani di Desa Meunasah Bak’u, Kecamatan Leupung, Aceh Besar.
Ia mengungkapkan setiap kali selesai masa tanam padi, jarang sekali mereka mendapatkan pupuk subsidi jenis urea dan NPK di kios maupun toko pengecer pupuk subsidi.
“Padahal, pupuk jenis itu, sangat kami butuhkan,” kata Bukhari.
Menanggapi hal ini, Anggota DPRA Abdurrahman Ahmad, langsung menjumpai Riski, pengecer pupuk subsidi di tokonya kawasan Ajun, Aceh Besar, untuk mempertanyakan hal ini.
Riski mengaku pupuk susidi belum tersedia di tokonya karena memang belum ada pasokan lantaran baru saja dilakukan pembagian kuota untuk semua kabupaten/kota.
Nanti kata Riski pihaknya akan menebus sesuai kuota yang diberikan Pemkab Aceh Besar, sehingga ia memperkirakan pupuk ini paling tercepat baru tersedia minggu kedua bulan ini.
Dikonfirmasi terpisah, Kasi Distribusi Pupuk Distanbun Aceh, Bahrum, mengatakan pupuk subsidi belum tersedia di kios pengecer karena pembagian kuotanya per daerah baru selesai bulan lalu.
menurutnya, selesai pembagian kuota pupuk, dilanjutkan rapat distribusi pupuk.
"Ini menjadi tugas Disperindag Aceh bersama Disperindag kabupaten/Kota dan penyalurnya," kata Bahrum.
Setelah mendegar penjelasan dari pengecer pupuk subsidi dan Kasi distribusi pupuk subsidi Distanbun Aceh, Abdurrahman meminta petugas dinas teknis untuk turun ke lapangan.
Ya, turun ke lapangan untuk mengawasi agar distribusi pupuk subsidi ini tepat waktunya, bukan setelah panen padi.
Abdurrahman mengatakan pupuk subsidi yang tentunya harga lebih murah dibanding pupuk nonsubsidi itu saat ini sangat dibutukan karena masa tanam sudah selesai.
Adapun perbandingan harga, kata Abdurrahma pupuk urea subsidi Rp 1.800/Kg, sedangkan urea nonsubsidi mencapai Rp 5.000 per kilogram. (*)