Belajar Luring

Jaringan Internet tak Maksimal, Disdikbud Aceh Besar Fokuskan Belajar Sistem Luring

Di awal pandemi, kita langsung membentuk tim Gugus tugas tingkat satuan untuk memastikan sekolah- sekolah aman dari penyebaran Covid-19 dengan melakuk

Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/Hand Over
Dr Silahuddin MAg, Kadisdikbud Aceh Besar. 

Laporan Asnawi Luwi |Aceh Besar

SERAMBINEWS.COM, KOTA JANTHO - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Aceh Besar, memfokuskan proses belajar mengajar sistem luar jaringan (Luring) dari pada dalam jaringan (Daring). Hal ini akibat jaringan internet tak maksimal dan handphone standar.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Aceh Besar, Dr Silahuddin MAg, kepada Serambinews.com dalam rilisnya, Selasa (3/11/2020) mengatakan, Disdikbud Aceh Besar dalam masa pandemi Covid-19 telah melakukan berbagai inovasi untuk keberlangsungan proses belajar mengajar (PBM).

Di awal pandemi, kita langsung membentuk tim Gugus tugas tingkat satuan untuk memastikan sekolah- sekolah aman dari penyebaran Covid-19 dengan melakukan penyemprotan desinfektan bekerjasama dengan PMI, Lanud SIM, Kodim 0101 BS, tim Gugus Tugas Covid Kabupaten dan jajaran sekolah.

Memang, kata Silahuddin, pada awalnya sekolah-sekolah sempat tidak aktif sama sekali dan ini bukan hanya terjadi di Aceh Besar.

Baca juga: Pemilu AS Dimulai, Simpatisan Partai Republik Seumur Hidup Nyatakan Pilih Joe Biden

Baca juga: Tindak Lanjut Penetapan sebagai Kota Santri, Bupati Bireuen Keluarkan Surat Edaran

"Maka dari itu kami melakukan pertemuan - pertemuan untuk mencari solusi pembelajaran," ujarnya.

Pertemuan dilakukan dengan Polres Aceh Besar, Kejari, Forkopimda dan Gugus Tugas, MPD, Pengawas Sekolah dan para kepala sekolah.

Setelah pertemuan-pertemuan itu dilahirkanlah keputusan-keputusan, diantaranya sekolah dilaksanakan dalam bentuk Dalam Jaringan (Daring) dan Luar Jaringan (Luring).

Model belajar daring saja tidak mungkin diterapkan bagi 211 SD dan 78 SMPN/ SMP Swasta dikarenakan persoalan jaringan internet dan ketersediaan handphone standar untuk PBM daring, maka dilakukan secara luring.

"Sekarang Aceh Besar memang belum termasuk dalam zona aman untuk tatap muka penuh, sehingga atas permintaan wali murid dan komite sekolah, dilakukan luring tingkat tinggi dengan pemberlakuan shift dan protokol kesehatan yang ketat," ujarnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved