Berita Aceh Timur

Truk Muatan Jagung Terjebak di Jalan Rusak Lintas Peureulak-Lokop  

Truk Colt Diesel bermuatan jagung yang disopiri Syukri dari Kecamatan Serbajadi Lokop, Aceh Timur, tujuan Aceh Tamiang, terjebak di jalan rusak...

Penulis: Seni Hendri | Editor: Nurul Hayati
Foto: Bukhari Muslim.
Truk Colt Diesel bermuatan jagung yang disopiri Syukri dari Kecamatan Serbajadi Lokop, Aceh Timur, tujuan Aceh Tamiang, terjebak di jalan rusak tepatnya di tanjakan Karang Kuda KM 54 Jalan Peureulak-Lokop Aceh Timur. 

Truk Colt Diesel bermuatan jagung yang disopiri Syukri dari Kecamatan Serbajadi Lokop, Aceh Timur, tujuan Aceh Tamiang, terjebak di jalan rusak, tepatnya di tanjakan Karang Kuda KM 54 Jalan Peureulak-Lokop Aceh Timur.

Laporan Seni Hendri | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI – Truk Colt Diesel bermuatan jagung yang disopiri Syukri dari Kecamatan Serbajadi Lokop, Aceh Timur, tujuan Aceh Tamiang, terjebak di jalan rusak, tepatnya di tanjakan Karang Kuda KM 54 Jalan Peureulak-Lokop Aceh Timur.

Selain tanjakan Karang Kuda, kendaraan sulit melewati jalan yang rusak di tanjakan Singah Mulo, Desa Bunin, Kecamatan Serbajadi.

“Banyak kendaraan dari arah Lokop tujuan Peureulak, terjebak di tanjakan karena tanjakannya tinggi dan jalan tinggal tanah liat yang berlumpur, sehingga sulit dilalui kendaraan,” ungkap Bukhari.

Tidak hanya truk Colt Diesel yang membawa muatan jagung yang terjebak di tanjakan Karang Kuda dan Singah Mulo, namun banyak kendaraan roda empat dan enam lainnya, juga terjebak di tanjakan ini.

Sehingga, sopir harus ekstra hati-hati untuk melewati jebakan lumpur.

Selain sopir truk, Ibrahim Kepsek SMP 2 Kecamatan Peunaron, dari Kecamatan Lokop, sangat mengeluh karena setiap hari melewati jalan rusak dan sudah tak layak lagi.

Baca juga: Jadikan Gunung Meriah Bebas Sampah, Ini yang Dilakukan Muspika

Kata Ibrahim, salah satu penyebab jalan lintas Peunaron-Lokop rusak semakin parah, karena saban hari dilewati dump truk 10 roda yang bermuatan material dari Lokop ke arah Peureulak.

Untuk mencegah kerusakan semakin parah, mewakili pengguna jalan di daerah pedalaman Aceh Timur mengharapkan pemerintah bertindak.

 “Kami mohon perbaikan sementara kepada dinas terkait, selain itu kami mohon kepada pemerintah melalui dinas terkait, agar menghentikan sementara aktivitas truk 10 roda lalu-lalang membawa material, karena saat ini musim hujan, mudah menyebabkan jalan rusak semakin parah,” harap Ibrahim.

Sementara perbaikan jalan ini yang termasuk dalam proyek multiyears, informasinya baru akan dikerjakan awal tahun 2021. (*)

Baca juga: Polres Nagan Raya Rampungkan Berkas Kasus Perampokan Tauke Sawit, Seorang Tersangka DPO

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved