Breaking News

Internasional

Georgia Berubah, Dua Pertarungan Senat Menuju Putaran Kedua; Pemilihan Presiden Akan Dihitung Ulang

Negara Bagian Georgia AS akan menjadi titik nol untuk pertempuran mendapatkan kursi Senat, penentu penguasa kursi Senat.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Jessica McGowan / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA
Pekerja terus menghitung surat suara yang masuk terlambat di kantor Pendaftaran dan Pemilihan Pemilih di Lawrenceville, Georgia, AS, Jumat (6/11/2020). 

SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Negara Bagian Georgia AS akan menjadi titik nol untuk pertempuran mendapatkan kursi Senat, penentu penguasa kursi Senat.

Senator dari Partai Republik David Perdue dan Demokrat Jon Ossoff akan mengikuti pemilihan putaran kedua pada Januari 2020, setelah tidak ada yang memperoleh 50% suara.

Perlombaan Senat negara bagian lainnya antara Senator Republik saat ini Kelly Loeffler dan Pendeta Raphael Warnock, pendeta senior dari Gereja Baptis Ebenezer di Atlanta, juga menuju putaran kedua.

Kedua pertaringan itui kemungkinan akan menentukan partai mana yang mengontrol mayoritas di Senat, lansir USA Today, Sabtu (7/11/2020).

Baca juga: Apakah Pertunjukan Donald Trump Sudah Berakhir? Raja Sekaligus Badut

Perdue berharap untuk menahan Ossoff dalam perlombaan Senat Georgia karena hasil menunjukkan kemungkinan putaran kedua

Sekretaris Negara Georgia Brad Raffensperger, seorang Republikan, Jumat (6/11/2020) pagi mengatakan akan melakukan penghitungan ulang karena margin pemilihan yang tipis.

"Saat ini, Georgia masih terlalu dekat untuk dihubungi," katanya.

"Akan ada penghitungan ulang," tambahnya.

Di bawah hukum negara bagian Georgia, kandidat dapat meminta penghitungan ulang jika margin kemenangan kurang dari 0,5%.

Calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden mendapat sedikit keunggulan atas Presiden Donald Trump pada Jumat (6/11/2020) pagi, sekitar 4.400 suara.

Baca juga: Partai Demokrat Minta Partai Republik Sadarkan Presiden Donald Trump

"Kami benar-benar melihat margin kurang dari sekolah menengah besar," kata manajer implementasi sistem pemungutan suara Georgia Gabriel Sterling.

Negara bagian itu memiliki sekitar 4.169 suara yang tersisa untuk dihitung, menurut Sterling.

Penghitungan ulang bisa memakan waktu hingga akhir bulan, katanya.

Negara bagian membayar untuk penghitungan ulang di Georgia.

Raffensperger mengatakan sekitar 700 pejabat lokal bersiap meluncurkan mesin pemungutan suara baru di seluruh negara bagian.

Mengharapkan lebih dari 1 juta pemilih tambahan pada 2020 dibandingkan pemilihan presiden 2016.

Baca juga: Tim Transisi Joe Biden Mulai Bekerja, Bangun Pemerintahan Baru AS

Trump dan sekutunya, tanpa bukti, telah menuduh kecurangan pemilu, tetapi Sterling menolak klaim tersebut.

“Kami tidak melihat adanya penyimpangan yang meluas,” katanya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved