Berita Luar Negeri

Ini Isi Surat Kepada Jenderal Tertinggi AS Bila Donald Trump Menolak Pergi dari Gedung Putih

Dua purnawirawan tentara AS mengangkat kemungkinan bahwa militer AS bisa secara paksa menyingkirkan Donald Trump dari Gedung Putih

Editor: Muhammad Hadi
Foto: NBCNews
Donald Trump Bersama Dua Putranya di Kantor Berita NBC, New York AS. 

SERAMBINEWS.COM – Amerika Serikat ( AS) memiliki sejarah panjang transfer kekuasaan secara damai.

Tradisi tersebut kemungkinan besar akan berlanjut meskipun ada serangan dari Presiden Donald Trump terhadap legitimasi hasil pemilu AS.

Hal itu disampaikan oleh pakar keamanan nasional sebagaimana dilansir dari Reuters, Senin (9/11/2020).

Oleh karena itu, mekanisme Trump akan meninggalkan Gedung Putih bakal terjawab melalui poin-poin berikut sebagaimana dilansir dari Reuters.

Pemilihan presiden (pilpres) AS sebenarnya belum berakhir secara resmi. Para Electoral College (Dewan Elektoral) baru akan bersidang pada 14 Desember untuk memberikan suara mereka secara resmi.

Kongres yang baru saja terpilih dalam pemilu AS akan menerima hasil dari Electoral College pada 6 Januari.

Baca juga: Setelah Kalah Pilpres AS, Trump Dirumorkan akan Kehilangan Istrinya

Jika Joe Biden memenangi pemilihan Electoral College, seperti yang diproyeksikan, dia akan dilantik pada siang hari pada 20 Januari 2021.

Kini, menurut penghitungan Associated Press, Biden menggamit 290 electoral vote (suara elektoral), melampaui 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk melenggang ke Gedung Putih.

Baca juga: Video Panas 19 Detik Mirip Gisel Viral di Medsos, Mbah Mijan Angkat Bicara dan Ucapkan Terima Kasih

Bisakah Transisi Kepemimpinan Biden Dihambat Trump?

Jawabannya adalah iya.

Trump sebenrnya memiliki begitu banyak kekuatan untuk memperlambat transisi Biden.

Melalui Undang-Undang (UU) Transisi Presiden yang diundangkan pada 1963, pegawai negeri sipil (PNS) menjadi posisi penting untuk transfer kekuasaan.

Mereka menghadapi tenggat waktu untuk memberikan data dan akses kepada pejabat yang masuk.

Baca juga: 4 Pria Perkosa Wanita Selama 21 Hari, Ternyata Dijual Suaminya Seharga Rp 950.000 

Di bawah UU tersebut, proses transisi seharusnya berubah menjadi sangat cepat setelah agen federal bernama Administrasi Layanan Umum AS (GSA), yang mengelola gedung federal, menunjuk pemenang pemilu.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved