Internasional

PM Ethiopia Pecat Panglima Militer Melalui Twitter, Gagal Tumpas Pemberontakan di Tigray

Panglima militer Ethiopia bersama Kepala Intelijen dan Menteri Luar Negeri telah dipecat saat pertempuran berlanjut di wilayah bergejolak Tigray utara

Editor: M Nur Pakar
BBCNews
Jenderal Adem Mohammed, Panglima Militer Ethiopia hanya selama 17 bulan 

Debretsion Gebremichael, pemimpin Tigray yang dipecat, telah meminta Uni Afrika untuk campur tangan guna menghentikan negara itu dari perang saudara.

Dalam pernyataan yang disiarkan televisi, dia mengatakan Tigray akan terus membela diri sampai pemerintah federal setuju untuk bernegosiasi.

Rabu lalu, Abiy memerintahkan serangan militer, setelah pangkalan militer di Mekelle diambil alih oleh pasukan yang setia kepada pemerintah daerah Tigray.

Kabinet juga mengumumkan keadaan darurat di wilayah utara, yang berbatasan dengan Eritrea, selama enam bulan.

Para pemimpin Tigray mendominasi Ethiopia selama bertahun-tahun sampai Abiy berkuasa pada 2018 didukung protes anti-pemerintah dan mengekang pengaruh mereka.

Mereka mengatakan telah menjadi sasaran yang tidak adil oleh pembersihan dan tuduhan korupsi.

PM Abiy dituduh sebagai pemimpin yang tidak sah, karena mandatnya habis ketika menunda pemilihan dengan alasan virus Corona.

Baca juga: Pembantaian Etnis Mengerikan Terjadi di Ethiopia, 54 Mayat Dikumpulkan di Halaman Sekolah

Perselisihan mendidih memanas pada bulan September setelah partai yang berkuasa Tigray, Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF).

Mereka menentang larangan pemilihan umum, dan mengadakan pemungutan suara yang dinyatakan ilegal oleh pemerintah pusat.

Keadaan mulai memburuk tahun lalu setelah Abiy membubarkan koalisi yang berkuasa, yang terdiri dari beberapa partai regional berbasis etnis.

Menggabungkan mereka menjadi satu, partai nasional, Partai Kemakmuran, yang ditolak TPLF untuk bergabung.

Pada Minggu (8/11/2020) Abiy, yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian 2019 karena membantu mengakhiri konflik berkepanjangan dengan Eritrea, mendesak warga Ethiopia lainnya.

Dia meminta warga tidak mendiskriminasi orang Tigray yang merupakan 6% dari total penduduk 100 juta jiwa.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved