Berita Lhokseumawe
Terkait Penyebab Waduk Pusong Lhokseumawe Tercemar Mercuri, Ini Penjelasan DLK
"Namun sekarang ini tidak ada IPAL. Makanya air limbah yang masuk ke waduk, tanpa melalui proses pengolahan dulu," katanya.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
"Intinya, sejauh ini kita belum pastikan limbah dari mana yang bisa menghasilkan mercuri hingga mencemari air waduk," pungkasnya.
Sebelumnya, Dedi juga menjelaskan, kalau pengambilan sampel air waduk untuk diuji didasari arahan dari pimpinan, yakni Walikota Lhokseumawe.
Sedangkan pengambilan sampel air dilakukan di tiga titik waduk, pada 30 September 2020.
Selanjutnya, sampel air dikirim ke Laboratorium DLH Sigli.
Baca juga: Air PDAM Tirta Mon Krueng Baro Sigli Keruh, Terkadang juga Macet, Begini Penjelasan Direktur
"Pada 15 Oktober 2020, hasil keluar. Hasilnya, dipastikan kalau air waduk sudah tercemar mercuri, walau belum melebihi ambang batas baku mutu. Namun bila terus dibiarkan, bisa jadi suatu saat akan melebihi ambang batas baku mutu," katanya.
Zat logam berat tersebut, dipastikan Dedi, akan sangat berbahaya bagi lingkungan.
Karena sifatnya terakumulasi dalam tubuh.
"Di waduk ada ikan. Tentunya mercuri akan terakumulasi pada ikan. Saat ikan tersebut dikosumsi manusia, maka zat tersebut juga akan terakumulasi pada manusia. Namun efeknya baru dirasakan di tubuh manusia dalam waktu lama," katanya.
Lanjut Dedi, belum lagi kalau air waduk selama ini terbuang ke laut.
Sehingga berpotensi mercuri tersebut mencemari laut.
"Jadi harus segara diantispasi," pungkas Dedi Irfansyah. (*)
Baca juga: Lazisnu Aceh Beri Donasi untuk Balita Bocor Jantung