Internasional

Presiden Donald Trump Bersihkan Para Petinggi Pentagon, Ini Tujuannya

Presiden AS Donald Trump telah membersihkan petinggi Pentagon atau Departemen Pertahanan AS.

Editor: M Nur Pakar
Foto: Reuters
Presiden AS Donald Trump memecat Menteri Pertahanan Mark Esper melalui tweet setelah kalah dari Joe Biden dalam pemilihan presiden. Foto ini saat Donald Trump mendengarkan Mark Esper berpidato pada briefing tanggapan virus Corona Gedung Putih harian dengan anggota gugus tugas virus Corona di Gedung Putih, Washington, AS pada 18 Maret 2020. 

SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Presiden AS Donald Trump telah membersihkan petinggi Pentagon atau Departemen Pertahanan AS.

Dilaporkan, pembersihan Pentagon untuk membawa pulang kembai pasukan dari Timur Tengah sebelum meninggalkan jabatannya

Presiden Trump dilaporkan berusaha keras untuk memenuhi janji kampanye pada detik-detik terakhir.

Trump berkampanye pada 2016 dengan jaminan akan membawa pulang pasukan AS di Timur Tengah, lansir The Week, Jumat (13/11/2020).

Baca juga: Presiden Donald Trump Membersihkan Pentagon, Warga Amerika Serikat Mulai Khawatir

Tetapi, masih belum juga terjadi, sehingga para pegawai baru di Pentagon ingin menyelesaikan tugas itu sebelum meninggalkan Gedung Putih..

Trump memecat Menteri Pertahanan Mark Esper dan pejabat tinggi Pentagon lainnya pada Senin (9/11/2020) setelah ketegangan berbulan-bulan.

Esper mengatakan dia tidak ingin menjadi orang baik di depan Trump.

Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan pemecatan Esper dan lainnya menadi bagian dari penyelesaian pribadi Trump.

Trump kemudian menunjuk Christopher C. Miller, Kepala National Counterterrorism Center, sebagai penjabat Menteri Pertahanan.

Miller dengan cepat membawa pensiunan Kolonel Angkatan Darat, Douglas Macgregor sebagai penasihat senior.

Macgregor secara vokal mendukung Trump dan mengatakan ingin presiden mengeluarkan pasukan dari Afghanistan secepat mungkin.

Baca juga: Joe Biden Mulai Bekerja, Donald Trump Terus Guncang Pentagon

Dia juga menganjurkan untuk memberikan kendali militer atas semenanjung Korea sepenuhnya ke Korea Selatan.

Itu semua adalah sinyal dari pejabat Gedung Putih yang lebih terbuka untuk berbicara tentang Afghanistan pada akhir tahun ini," kata seorang pejabat senior pemerintah..

Pentagon mengkonfirmasi Macgregor telah dipekerjakan seusai dilewatkan pada awal tahun ini karena Esper mengkhawatirkannya.

Macgregor telah mendorong penggunaan darurat militer untuk mengontrol imigrasi di perbatasan selatan.

Dia juga sempat mengatakan Uni Eropa dan Jerman terlalu terbuka untuk kedatangan penjajah Muslim.(*)

Baca juga: Pemecatan Mendadak Kepala Pentagon Oleh Donald Trump, Sinyal Kekacauan Dunia Diwariskan ke Joe Biden

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved