Internasional
Presiden Donald Trump Bersihkan Para Petinggi Pentagon, Ini Tujuannya
Presiden AS Donald Trump telah membersihkan petinggi Pentagon atau Departemen Pertahanan AS.
SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Presiden AS Donald Trump telah membersihkan petinggi Pentagon atau Departemen Pertahanan AS.
Dilaporkan, pembersihan Pentagon untuk membawa pulang kembai pasukan dari Timur Tengah sebelum meninggalkan jabatannya
Presiden Trump dilaporkan berusaha keras untuk memenuhi janji kampanye pada detik-detik terakhir.
Trump berkampanye pada 2016 dengan jaminan akan membawa pulang pasukan AS di Timur Tengah, lansir The Week, Jumat (13/11/2020).
Baca juga: Presiden Donald Trump Membersihkan Pentagon, Warga Amerika Serikat Mulai Khawatir
Tetapi, masih belum juga terjadi, sehingga para pegawai baru di Pentagon ingin menyelesaikan tugas itu sebelum meninggalkan Gedung Putih..
Trump memecat Menteri Pertahanan Mark Esper dan pejabat tinggi Pentagon lainnya pada Senin (9/11/2020) setelah ketegangan berbulan-bulan.
Esper mengatakan dia tidak ingin menjadi orang baik di depan Trump.
Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan pemecatan Esper dan lainnya menadi bagian dari penyelesaian pribadi Trump.
Trump kemudian menunjuk Christopher C. Miller, Kepala National Counterterrorism Center, sebagai penjabat Menteri Pertahanan.
Miller dengan cepat membawa pensiunan Kolonel Angkatan Darat, Douglas Macgregor sebagai penasihat senior.
Macgregor secara vokal mendukung Trump dan mengatakan ingin presiden mengeluarkan pasukan dari Afghanistan secepat mungkin.
Baca juga: Joe Biden Mulai Bekerja, Donald Trump Terus Guncang Pentagon
Dia juga menganjurkan untuk memberikan kendali militer atas semenanjung Korea sepenuhnya ke Korea Selatan.
Itu semua adalah sinyal dari pejabat Gedung Putih yang lebih terbuka untuk berbicara tentang Afghanistan pada akhir tahun ini," kata seorang pejabat senior pemerintah..
Pentagon mengkonfirmasi Macgregor telah dipekerjakan seusai dilewatkan pada awal tahun ini karena Esper mengkhawatirkannya.
Macgregor telah mendorong penggunaan darurat militer untuk mengontrol imigrasi di perbatasan selatan.
Dia juga sempat mengatakan Uni Eropa dan Jerman terlalu terbuka untuk kedatangan penjajah Muslim.(*)
Baca juga: Pemecatan Mendadak Kepala Pentagon Oleh Donald Trump, Sinyal Kekacauan Dunia Diwariskan ke Joe Biden
