Tak Hadiri Penyerahan Bintang Mahaputera, Politisi PKB Sebut Gatot Nurmantyo Bersikap Politis
Menurut dia, ada agenda politik yang tengah diperjuangkan Gatot sehingga memengaruhi keputusannya untuk tak datang ke Istana, Rabu (11/11/2020).
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Kebangkitan Bangsa Abdul Kadir Karding mengatakan, sikap Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang memilih tidak menghadiri acara penganugerahan tanda kehormatan Bintang Mahaputera di Istana Kepresidenan berbau politik.
Menurut dia, ada agenda politik yang tengah diperjuangkan Gatot sehingga memengaruhi keputusannya untuk tak datang ke Istana, Rabu (11/11/2020).
"Pasti politik, sudah pasti ada agenda politis. Jadi enggak mungkin enggak politis," kata Karding dalam diskusi virtual bertajuk "Diundang Istana, Mantan Panglima ke Mana?" Minggu (15/11/2020).
Poin berikutnya yang ia soroti adalah, Gatot seharusnya sudah tahu bahwa dirinya akan menerima penghargaan Bintang Mahaputera.
Oleh karena itu, ia berpandangan bahwa seharusnya Gatot bisa bicara sejak awal untuk tidak ingin menghadiri penghargaan tersebut atau menolak penghargaan.
"Kalau sebenarnya enggak mau terima, ya mestinya ngomong sejak awal".
"Kalau tidak mau politis ya, ngomong-nya sejak awal".
"Kan isu pemberian ini sudah lama, sejak Agustus sejak Pak Mahfud katakan di Twitter," kata dia.
Karding menjelaskan bahwa penghargaan yang seharusnya diberikan kepada Gatot merupakan sudah menjadi tradisi negara untuk menganugerahkan terhadap semua pimpinan lembaga, termasuk Mantan Panglima TNI.
Oleh sebab itu, menurut dia, Gatot seharusnya sudah bisa menimbang apakah akan menerima penghargaan atau tidak.
"Nah, karena isu ini sudah lama juga kan, harusnya beliau sudah harus menimbang apa akan saya terima (penghargaan) atau tidak," tuturnya.
Baca juga: Tak Hadir di Istana, Gatot Nurmantyo Tetap Dapat Gelar Bintang Mahaputera, Mahfud MD: Dikirim
Baca juga: Gatot Nurmantyo Surati Jokowi Tak Hadiri Penganugerahan Gelar Bintang Mahaputera, Ini Sebabnya
Di sisi lain, ia menambahkan Gatot tak perlu khawatir soal politik yang dianutnya berbeda dengan pemerintah, sehingga menyebabkan ketidakhadirannya ke istana.
Ia melanjutkan, Gatot seharusnya bisa membedakan antara Presiden Joko Widodo dan Negara.
Ia menegaskan bahwa pemberian Bintang Mahaputera ini adalah dari Negara, bukan Jokowi.
"Ini pemberian Negara, bukan pak Jokowi. Bahwa kemudian, yang menyerahkan pak Jokowi kan karena dia Presiden".
"Jadi di sini yang menurut saya (Gatot) malah kurang proporsional sebagai pemimpin," ujarnya.
"Kalau saya, saya akan menerima dan menegaskan ke publik, saya akan menerima ini dan saya akan datang dan tetap saya posisinya kritis terhadap pemerintah. Dan itu lebih elegan," kata dia.
Sebelumnya, Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo tak menghadiri acara penganugerahan tanda kehormatan Bintang Mahaputera di Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/11/2020).
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyatakan, Gatot Nurmantyo tak menolak penganugerahan tanda kehormatan Bintang Mahaputera dari Presiden Joko Widodo.
Gatot hanya tak menghadiri penyematan tanda kehormatan, bukan menolak penganugerahannya.
Karena itu Gatot tetap mendapatkan tanda kehormatan Bintang Mahaputera tersebut.
"Beliau kan mengatakan di sini ya, beliau menyatakan menerima ini sehingga hanya tidak bisa hadir penyematannya," ujar Mahfud di Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/11/2020).
Mahfud menyebut, Gatot telah mengirim surat ke Istana Negara menyampaikan ketidakhadirannya dalam upacara penganugerahan bintang mahaputra.
Bersamaan dengan surat tersebut, Gatot menyatakan bahwa dirinya tetap menerima pemberian tanda jasa itu.
"Dalam suratnya, Pak Gatot Nurmantyo itu menyatakan menerima, menerima pemberian bintang jasa ini tetapi beliau tidak bisa hadir karena beberapa alasan," ujar Mahfud.
Adapun alasan ketidakhadiran Gatot dalam upacara tersebut adalah adanya pandemi Covid-19.
Namun demikian, menurut Mahfud, upacara ini digelar justru karena penyesuaian dengan pandemi.
Awalnya, upacara ini akan digelar pada Agustus 2020.
Tetapi, ketika itu tokoh yang akan diberi tanda kehormatan sudah banyak.
Sehingga, upacara yang semula direncanakan digelar Agustus diundur hingga November ini.
"Jadi kalau diberikan tanggal sekarang ini ya karena memang sistem bulan Agustus itu disepakati untuk dipecah dua kali agar tidak berkerumun.
Bahwa Covid kita sudah melihat sendiri ada protokol kesehatan yang ketat baik sebelum masuk ke sini maupun ketika akan masuk ketika di dalam.
Itu sudah ada protokol kesehatan," kata Mahfud.
Baca juga: 39 Rumah Rusak Diterjang Banjir Bandang di Aceh Tenggara, 5 KK Masih Mengungsi
Baca juga: Begini Kehidupan Orang Timor Leste yang Pilih Tetap Bersama Indonesia, Dilema Tak Punya Tanah
Baca juga: Janda Driver Ojek Online Tewas Membusuk dalam Karung, Ini Pria Terakhir Menginap di Kamar Korban
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gatot Nurmantyo Dituding Bersikap Politis Tak Hadiri Penyerahan Bintang Mahaputera",