Janji Presiden Jokowi Turunkan Harga Daging Sapi Rp 80.000 Per Kg, Sampai Sekarang tak Terealisasi
Salah satunya soal janji Jokowi menurunkan harga daging sapi hingga di bawah Rp 80.000 per kg yang diucapkannya dalam rentan tahun 2015-2016
Menurut dia, pemerintah keliru jika menurunkan harga daging sapi dengan mengimpor daging kerbau dari India.
Selain itu, proyek kapal ternak yang digagas Presiden Jokowi juga tak menunjukkan hasil.
Baca juga: Mengapa Indonesia Bergantung Impor BBM dari Singapura, Padahal Ladang Minyaknya Saja tak Ada
"Bukan daging sapi diganti dengan kerbau dari India. Itu namanya menyelesaikan masalah dengan masalah. Sapi dengan daging kerbau kan berbeda," ujar Yeka.
Ia melanjutkan, pada praktiknya di lapangan, banyak pedagang daging di pasar yang pada akhirnya menjual daging kerbau impor kisaran harga di atas Rp 100.000 atau hampir sama dengan daging sapi.
Pemerintah menugasi Perum Bulog untuk melakukan impor daging kerbau besar-besaran dari India.
Namun demikian, karena lemahnya pengawasan, harga daging kerbau pada akhirnya dijual pedagang juga dengan harga tinggi.
"Pengawasan tidak ada, konsumen tidak mendapatkan harga daging yang murah.
Harga daging sapi turun karena masyarakat berpindah ke daging kerbau tidak menyelesaikan masalah," tegas Yeka.
Baca juga: Indonesia Masih Impor Daging Ayam dari Brasil? Ini Penjelasan Kemendag
Baca juga: Raih Jutaan Penonton, Ini 10 Film Korea Populer 2020
Kata dia, masalah harga daging sapi yang mahal hanya bisa diselesaikan dengan program jangka panjang yakni swasembada daging sapi.
Bukan dengan impor daging, termasuk daging kerbau dari India.
Namun, yang terjadi di lapangan, program-program swasembada daging sapi pun seolah jalan di tempat.
Padahal, janji menurunkan harga daging sapi sudah diucapkan Jokowi sejak tahun 2015.
Monopoli BUMN
Sementara itu, Ketua Komite Daging Sapi Jakarta Raya, Sarman Simanjorang mengatakan, ada sejumlah masalah yang membuat janji Jokowi beberapa tahun silam tersebut tak terealisasi hingga saat ini.
Baca juga: Indonesia Juara 7 Utang Luar Negeri Tertinggi, Berikut Daftarnya
"Pertama, karena kebutuhan konsumsi daging sapi (rumah tangga) terus meningkat dari tahun ke tahun.