Internasional

Irak Kutuk Serangan Roket ke Zona Hijau Baghdad, Menewaskan Seorang Anak dan Lima Warga Terluka

Pemerintah Irak, Rabu (18/11/2020) mengutuk serangan roket di ibu kota sehari sebelumnya, menyebutnya sebagai aksi teroris.

Editor: M Nur Pakar
AFP/AHMAD AL-RUBAYE
Pasukan keamanan Irak memeriksa kerusakan di luar taman Zawraa di ibu kota Baghdad, Rabu (18/11/2020) yang terkena serangan roket. 

SERAMBINEWS.COM, BAGHDAD - Pemerintah Irak, Rabu (18/11/2020) mengutuk serangan roket di ibu kota sehari sebelumnya, menyebutnya sebagai aksi teroris.

Dikatakan, operasi tempur oleh koalisi pimpinan AS akan berhenti begitu penarikan pasukan terjadi dalam beberapa minggu mendatang.

Menteri Luar Negeri Irak Fuad Hussein muncul beberapa jam setelah tujuh roket menghantam Baghdad, lansir AP, Rabu (18/11/2020).

Empat di antaranya meledak di dalam Zona Hijau yang dijaga ketat, pusat pemerintahan Irak dan rumah bagi Kedutaan Besar AS.

Roket, yang menewaskan seorang anak dan melukai lima warga sipil lainnya, menunjukkan diakhirinya gencatan senjata tidak resmi.

Diumumkan oleh milisi yang didukung Iran pada Oktober 2020 untuk menghentikan serangan yang menargetkan kehadiran AS di Irak.

Baca juga: Arab Saudi dan Irak Sepakat Membuka Kembali Perbatasan, Setelah 30 Tahun Ditutup

Satu roket mendarat hanya 600 meter dari kompleks Kedutaan Besar AS, kata pejabat keamanan Irak.

Pasukan AS menginvasi Irak pada tahun 2003 dan pergi pada tahun 2011.

Tetapi kembali pada tahun 2014 setelah kelompok ISIS menyerbu sebagian besar Irak.

Serangan yang sering menargetkan Kedutaan Besar AS dan kendaraan yang mengangkut peralatan pasukan AS telah menyebabkan Washington mengancam akan menutup misi diplomatiknya di Baghdad.

Hussein menyebut serangan terhadap Zona Hijau secara terang-terangan, kriminal dan teroris dalam komentarnya kepada wartawan setelah pertemuan dengan duta besar AS dan para pemimpin militer AS.

"Itu adalah serangan terhadap pemerintah Irak dan rakyat Irak dan kami mengutuk operasi semacam itu," Kata Hussein.

Pentagon minggu ini mengumumkan pengurangan pasukan di Irak dari 3.000 menjadi 2.500.

Baca juga: AS Akan Memangkas Jumlah Pasukan Menjadi 2.500 Tentara di Irak dan Afghanistan

Hussein mengatakan setelah kepergian 500 personel tersebut, operasi pertempuran koalisi melawan kelompok ISIS secara resmi akan berakhir.

Jumlah pasukan koalisi telah dikurangi dari 5.200 menjadi 3.000 sejalan dengan rencana penarikan dari beberapa pangkalan militer Irak.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved