Luar Negeri
Mantan Menteri Ini Nekat Makan Ikan Mentah saat Konferensi Pers, Klaim Bisa Cegah Virus Corona
Aksi Wedaarachchi ini didorong oleh merosotnya penjualan ikan selama masa pandemi di Srilanka.
Negara itu telah mengonfirmasi 17.831 kasus virus corona, termasuk 61 kematian.
Namun, aksi makan ikan mentah ini sebenarnya tidak berdampak apa-apa karena Badan Standar Makanan di Inggris mengatakan sangat tidak mungkin orang tertular virus corona dari makanan.
Baca juga: Spionase Digital - Peretas Korut dan Rusia Berusaha Curi Rahasia Vaksin Corona Lewat Serangan Siber
Baca juga: Hari Ini Kasus Corona di Aceh Singkil Nihil, Pasien Sembuh Capai 121 Orang
Peneliti Usul Obat Kumur Masuk sebagai Protokol Kesehatan Tambahan
Sementara itu, sebuah penelitian terbaru yang dilakukan sejumlah ahli dari Universitas Cardiff, Inggris, mengungkap bahwa obat kumur bisa membunuh virus Covid-19 secara cepat.
Penelitian itu membuktikan bahwa obat kumur mampu membasmi virus Covid-19 dalam hitungan 30 detik, Mirror melaporkan, Selasa (17/11/2020).
Para ilmuwan telah menemukan sejumlah produk obat kumur yang dipakai dalam sebagai sampel di laboratorium, digambarkan sebagai tanda yang menjanjikan dalam perang melawan virus yang mewabah ini.
Obat kumur dapat membunuh virus corona dalam waktu 30 detik setelah terpapar di laboratorium, sebuah penelitian ilmiah menemukan.
Hasil pendahuluan datang sebelum uji klinis apakah penggunaan obat kumur yang dijual bebas berpotensi untuk mengurangi tingkat Covid-19 dalam air liur pasien.
Laporan Universitas Cardiff mengatakan obat kumur yang mengandung setidaknya 0,07 persen cetypyridinium chloride (CPC) menunjukkan tanda-tanda yang menjanjikan untuk dapat memerangi virus corona.

Laporan tersebut belum ditinjau tetapi mendukung penelitian lain yang diterbitkan minggu lalu yang menemukan bahwa obat kumur berbasis BPK efektif dalam mengurangi viral load Covid-19.
Tes terbaru dilakukan oleh para ilmuwan di laboratorium universitas dan meniru kondisi tenggorokan seseorang dengan menggunakan merek obat kumur.
Uji klinis selanjutnya akan memeriksa seberapa efektif obat kumur dalam mengurangi viral load dalam air liur pasien Covid-19 di University Hospital of Wales di Cardiff, dengan hasil yang akan dipublikasikan pada bagian pertama tahun 2021.
Salah satu merek obat kumur Inggris yang ikut serta dalam uji klinis 12 minggu, yang dipimpin oleh Profesor David Thomas dari Universitas Cardiff dan berjudul "Pengukuran aktivitas anti-virus obat kumur terhadap Covid-19".
"Meskipun obat kumur ini sangat efektif dalam membasmi virus di laboratorium, kami perlu melihat apakah obat tersebut bekerja pada pasien dan inilah tujuan dari studi klinis kami yang sedang berlangsung," kata Prof Thomas.

“Penting untuk menunjukkan bahwa penelitian ini tidak akan memberi kita bukti langsung tentang penularan virus di antara pasien, yang akan membutuhkan jenis penelitian yang berbeda dalam skala yang jauh lebih besar."